Malam itu, hujan deras mengguyur kota. Ree duduk di dalam mobilnya, memperhatikan sebuah gedung tua di kejauhan. Gedung itu pernah menjadi markas tempat Erik dan Vivian bertemu, sebuah bangunan tua yang hampir terlupakan di pinggiran kota. Dengan napas berat, Ree memutuskan untuk mendekat dan mencari informasi di dalamnya.
Adegan 1: Masuk ke Gedung Tua
Ree mendekati gedung tua itu, yang tampak suram dan terpencil. Suara hujan bercampur dengan gemuruh petir, menambah aura misterius di sekelilingnya. Dengan senter di tangan, ia mulai menjelajahi ruangan-ruangan kosong yang dipenuhi debu dan cat mengelupas.
Saat memasuki salah satu ruangan, ia menemukan papan pengumuman yang penuh dengan foto-foto dan catatan kecil, semacam papan rencana yang tampaknya pernah digunakan Erik dan Vivian. Di sana, terdapat berbagai foto kegiatan mereka, catatan transaksi, dan inisial yang terhubung dengan bisnis gelap.
Namun, satu hal yang menarik perhatiannya adalah sebuah surat yang belum selesai, tampaknya ditulis oleh Erik. Dalam surat itu, Erik menulis tentang "keputusan sulit" dan "harapan untuk kehidupan baru." Ada juga catatan kecil di ujung surat itu yang bertuliskan: "Untuk Noi."
"Erik benar-benar berusaha keluar dari kehidupan ini," batin Ree. "Tapi apa yang membuatnya tetap terjebak?"
---
Baca juga: Bagian Dua: "Petunjuk yang Menghilang"Adegan 2: Pertemuan dengan Sumber Informasi Misterius
Saat Ree keluar dari gedung tua, seorang pria misterius muncul dari balik bayangan. Pria itu mengenakan mantel hitam dengan topi yang menutupi sebagian wajahnya. Ree segera mengarahkan senter ke arahnya.
Pria Misterius: "Tenang, Detektif. Saya hanya ingin membantu."