Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Bagian Dua: "Petunjuk yang Menghilang"

5 November 2024   13:36 Diperbarui: 5 November 2024   13:41 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah panggilan misterius yang mengancam malam sebelumnya, Ree tidak bisa tidur dengan tenang. Di benaknya, terbayang kasus ini yang semakin rumit, dan bayangan tentang Noi yang tampak rapuh namun tegar. Ia tahu betul, perasaan seperti ini bisa menjadi jebakan, tapi rasa ingin tahunya terlalu besar untuk diabaikan.

Keesokan harinya, Ree menghubungi Noi untuk melanjutkan penyelidikan. Mereka sepakat bertemu di sebuah kafe kecil di pusat kota, tempat terakhir di mana pacar Noi, Erik, terlihat oleh saksi.

Adegan 1: Kafe dan Kenangan

Saat Ree tiba, Noi sudah duduk menunggunya dengan segelas kopi di tangannya. Tatapannya menerawang, dan di saat itu, Ree merasa melihat sisi Noi yang lebih rentan. Ia mendekati meja dan duduk di hadapannya.

Ree: "Ada yang bisa Anda ceritakan tentang Erik? Hal-hal kecil yang mungkin Anda pikir sepele tapi sebenarnya penting."

Noi menunduk, mengaduk kopinya dengan sendok kecil. Sejenak, ia tampak ragu, tapi akhirnya ia mulai bercerita dengan suara yang nyaris berbisik.

Noi: "Erik... dia bukan orang yang mudah ditebak. Kadang, dia bisa hangat dan peduli, tapi di lain waktu, dia seperti orang asing. Saya tahu ada sesuatu dalam hidupnya yang ia sembunyikan, tapi setiap kali saya tanya, dia selalu menghindar."

Ree mendengarkan dengan seksama, mengamati ekspresi Noi. Ada kepedihan yang terpendam dalam kata-katanya, mungkin karena cinta yang ia berikan pada Erik tak sepenuhnya terbalas.

Ree: "Apakah dia pernah menyebut nama orang lain atau tempat tertentu?"

Noi menggeleng pelan. "Tidak, tapi beberapa hari sebelum dia hilang, dia sering menerima telepon dari nomor yang sama. Setiap kali saya bertanya, dia selalu bilang itu urusan pekerjaan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun