Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cara Kerja Baterai: Sumber Energi dalam Genggaman

22 Oktober 2024   18:08 Diperbarui: 22 Oktober 2024   18:14 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baterai adalah benda yang begitu familiar dalam kehidupan sehari-hari. Dari ponsel, remote TV, hingga mobil listrik, baterai memberikan tenaga untuk berbagai alat yang kita gunakan. Tapi, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sebenarnya baterai bekerja? Artikel ini akan menjelaskan secara sederhana tentang prinsip kerja baterai, jenis-jenisnya, serta bagaimana kita bisa memanfaatkannya secara lebih efisien.

Apa Itu Baterai?

Secara sederhana, baterai adalah alat yang menyimpan energi kimia dan mengubahnya menjadi energi listrik saat dibutuhkan. Sebuah baterai terdiri dari tiga komponen utama: katoda (elektroda positif), anoda (elektroda negatif), dan elektrolit. Elektroda adalah konduktor yang memungkinkan aliran listrik, sementara elektrolit adalah zat yang memfasilitasi aliran ion antara katoda dan anoda.

Prinsip Kerja Baterai

Baterai bekerja berdasarkan reaksi kimia yang terjadi antara anoda dan katoda dengan bantuan elektrolit. Proses ini disebut reaksi elektrokimia, di mana elektron mengalir dari anoda ke katoda melalui sirkuit eksternal, menghasilkan listrik yang bisa digunakan untuk menghidupkan perangkat elektronik.

Berikut adalah langkah-langkah sederhana bagaimana baterai menghasilkan listrik:

1. Reaksi Kimia di Anoda: Ketika baterai digunakan, terjadi reaksi kimia di anoda yang menghasilkan elektron. Elektron ini kemudian mengalir keluar dari anoda melalui sirkuit luar.

2. Aliran Elektron: Elektron yang keluar dari anoda bergerak melalui kabel atau jalur di dalam perangkat yang kita gunakan. Aliran elektron ini menciptakan arus listrik yang menghidupkan perangkat elektronik.

3. Reaksi Kimia di Katoda: Sementara itu, di katoda terjadi reaksi yang menerima elektron yang datang melalui sirkuit, menyelesaikan siklus aliran listrik.

Selama proses ini, ion positif dari anoda mengalir melalui elektrolit menuju katoda, membantu mempertahankan keseimbangan reaksi. Kombinasi antara aliran elektron melalui sirkuit eksternal dan aliran ion di dalam baterai inilah yang menghasilkan energi listrik.

Jenis-Jenis Baterai

Ada banyak jenis baterai, tetapi secara umum, baterai dibagi menjadi dua kategori besar: baterai primer dan baterai sekunder.

1. Baterai Primer: Baterai ini adalah tipe yang tidak bisa diisi ulang. Contohnya termasuk baterai alkaline yang biasa digunakan di remote TV dan senter. Begitu energi kimia di dalam baterai habis, baterai ini tidak bisa digunakan lagi dan harus dibuang.

2. Baterai Sekunder: Ini adalah baterai yang bisa diisi ulang. Contoh umumnya adalah baterai lithium-ion yang ditemukan di smartphone dan laptop. Baterai jenis ini bisa digunakan berulang kali karena reaksi kimianya bisa dibalik dengan mengalirkan arus listrik kembali ke dalam baterai melalui proses pengisian daya.

Pentingnya Baterai dalam Kehidupan Sehari-Hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun