Mohon tunggu...
Romeo Saru
Romeo Saru Mohon Tunggu... Administrasi - ASN / Gemar literasi/ Kota Sorong Papua Barat Daya /

"Perbedaan antara sesuatu yang tidak mungkin dan yang mungkin, terletak pada cara berpikir seseorang" -Haryanto Kandani-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bagian 8: Malam yang Menentukan

19 Oktober 2024   10:29 Diperbarui: 19 Oktober 2024   10:38 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pixabay

Lila tampak terkejut, tidak menyangka bahwa Adrian akan menyebut namanya di depan semua orang. Adrian lalu berjalan mendekatinya dengan langkah pasti, menarik perhatian semua tamu.

"Lila," kata Adrian, menatapnya penuh arti. "Aku ingin lebih dari sekadar rekan kerja denganmu. Aku mengagumi bakatmu, kecerdasanmu, dan aku ingin kita terus bekerja bersama. Karena itu, aku ingin menawarkanmu posisi sebagai asisten pribadi---dan lebih dari itu..." Adrian berhenti sejenak, membuat suasana semakin tegang.

Raka menahan napas. Ia bisa merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

Adrian merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. "Aku juga ingin menawarkan sesuatu yang lebih pribadi... Lila, maukah kamu menjadi pendamping hidupku?"

Seluruh ruangan terdiam. Semua mata tertuju pada Lila, termasuk Raka yang merasakan dunia seakan berhenti. Tidak mungkin---malam yang seharusnya menjadi miliknya dan Lila, kini diambil oleh Adrian.

Lila tampak kaget, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi pasti. Matanya beralih dari Adrian, lalu sekilas ke arah Raka. Dalam kebingungan, ia tidak tahu harus berkata apa. Raka, di sisi lain, merasakan sakit yang tajam di dadanya. Selama ini, ia berpikir bahwa Lila hanya melihat Adrian sebagai atasan, tetapi tawaran ini---dan lamaran yang tiba-tiba---membuat segalanya menjadi lebih rumit.

Raka tahu bahwa ia harus segera bertindak. Jika ia diam sekarang, ia mungkin akan kehilangan kesempatan untuk selamanya.

To be Countinue ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun