Mohon tunggu...
Rega Dwi Chandra Prasetiyo
Rega Dwi Chandra Prasetiyo Mohon Tunggu... -

Me, Family, Society, Public Administrator, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Niat, Menjadi Penentu Langkah-langkah Berikutnya

8 September 2015   22:45 Diperbarui: 8 September 2015   23:09 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Bismillahirrahmanirrahim.(Struggle Quotes).Setiap dari kita memiliki misi hidup yang berbeda-beda. Bahkan dari banyaknya misi, terkadang kita terjebak dengan misi hidup kita sendiri. Langkah demi langkah dalam mencapai suatu misi hidup diawali dari niatan, yaitu niat diri dalam mencapai misi hidup tersebut.

Menjadi manusia yang beragama dan berkeTuhanan Yang Maha Esa patutnya setiap langkah aktivitas diawali dengan niat, berniat sesuai dengan ajarannya. Namun secara umum niatan yang dilakukan haruslah berupa niat yang sebenar-benarnya, yaitu berupa niatan yang baik, tulus, tepat sasaran dan tidak melanggar etika yang ada.

Kita tidak bisa melarang atau memaksa seseorang dengan menentukan misi hidupnya, itu merupakan hak seseorang. Sebagian kita mungkin hanya dapat mengarahkan dan menginformasikan hal-hal yang dapat membantunya meraih misi hidup seseorang.

Setiap harinya kita berkutik dengan pekerjaan kita masing-masing. Diawali dengan bangun pagi, bagi yang muslim kemudian melaksanakan shalat subuh dan kegiatan selanjutnya hingga bersiap untuk bekerja. Niat awal sebelum berangkat menjadi penentu langkah-langkah berikutnya. Bagi yang muslim pasti kita pernah mendengar Firman Allah SWT yang berbunyi,

 " maka carilah rizki di sisi Allah..." (QS. Al ‘Ankabut [29]: 17)

diawali dengan niatan baik, maka kita akan mendapatkan suatu nilai ibadah dalam bekerja. Semua agama yang pasti mengajarkan untuk mengawali suatu kegiatan dengan niat, yaitu niatan yang baik.

ketika suatu pekerjaan yang kita lakukan bernilai ibadah di sisi Tuhan, maka hasil pekerjaan kita tidak hanya memiliki nilai manfaat di dunia namun untuk akhirat akan lebih ada nilai manfaatnya. Terkadang perjalanan hidup dalam bekerja tak semulus harapan dan poin-poin yang telah kita buat dalam mencapai misi hidup. Namun hal itu merupakan ujian bagi kita, dengan niat awal yang baik tadi maka sekeras dan sebesar apapun penghalang akan dapat terlewati. Karena pada intinya adalah pikiran positif kita yang kemudian berkembang dari pengaruh niatan awal tersebut. Ada pepatah mengatakan "Pelaut yang ulung tidak dihasilkan dari ombak yang tenang, namun dari kerasnya terjangan ombak dilautan". Misi hidup tercapai dengan keberhasilan yang memuaskan melalui sederetan hambatan-hambatan yang telah kita lalui sebelumnya.

Niat Baik sejatinya hanya diri kita dan Tuhan yang mengetahuinya, namun langkah-langkah selanjutnya akan diketahui oleh orang-orang sekitar dari proses dan hasil bekerja kita. Berniat baik saja, terkadang masih ada kesalahan dalam bekerja yang kita lakukan. Namun sikap positif yang ada tetap akan menguatkan kita pada jalan yang baik dengan segera memperbaikinya dan tidak melakukan untuk keduakalinya.

Tantangan dan rintangan menjadi satu ujian dalam mencapai misi hidup. Teguran dan Ocehan menjadi pembangkit dan penambah energi kita dalam mencapai misi, karena dari hal itu kita dapat mengevaluasi langkah-langkah berikutnya dan bisa jadi hal itu menjadi jalan pintas yang membantu kita dalam mencapai misi hidup.

Kemungkinan kita tidak tahu akan seseorang yang bekerja dengan niatan baik atau tidak. Hal itu menjadi urusan mereka sendiri. Kemudian yang dapat kita lakukan dengan niat baik hanyalah berfikir dan bersikap positif. Penulis dan kita semua sebagai insan yang tentunya juga memiliki misi hidup masing-masing, kita awali setiap langkah kita dengan niatan baik. Dari hal sederhana saja ketika memulai bekerja, kita awali dengan niat baik sehingga terkandung nilai ibadah dalam bekerja yang manfaatnya untuk dunia dan akhirat. Terkait halang rintang yang ada dalam proses bekerja, itulah yang menjadi poin bagi kita dalam menambah energi positif dalam diri. Tak selalu yang kita kerjakan sudah baik dan benar, di mata orang lain akan terlihat baik dan benar juga. Maka kemudian energi positif yang tercipta dari niat awal baik yang akan tetap memberikan kebaikan pada diri kita.

Hari esok , mari awali langkah dengan niat awal yang baik. Dengan begitu segala langkah-langkah yang kita lakukan baik dalam pekerjaan dan lainnya akan bernilai ibadah dan pastinya bermanfaat untuk sesama di dunia serta untuk akhirat. Energi positif dari niat baik kita kemudian akan menjalar kepada orang disekitar kita dan terus meluas sehingga seluruh negeri ini dihuni oleh manusia-manusia yang senantiasa memiliki niat baik dalam jiwanya demi mencapai misi hidupnya dengan tidak menjatuhkan sesama atau bahkan mematikan misi hidup seseorang.

Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi penulis dan kita semua. Sekedar menulis atau berbicara memang mudah, yang baik adalah kita mulai lakukan sekarang. Do it now !

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun