Mohon tunggu...
Regaina Eka Martasari
Regaina Eka Martasari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Konten favorit mengenai olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengarungi Problematika Dakwah pada Era Disrupsi

24 Juni 2024   13:54 Diperbarui: 24 Juni 2024   14:11 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mengarungi Problematika Dakwah pada Era Disrupsi 

Oleh: Syamsul Yakin

(Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan Regaina Eka Martasari (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Problematika perjalanan dakwah dalam masa modern ini menyangkut hambatan dan tantangan dakwah. Dalam hal ini, mengetahui lebih mendalam mengenai hambatan dakwah adalah di mana keterbatasan pendakwah baik berupa kualitasnya maupun kuantitas. Adanya keterbatasan seperti halnya media dakwah, waktu, dan lokasi dakwah yang beragam. 

Dana pada dasarnya di sini juga sangat berpengaruh, maka dari itu dana juga sebagai salah satu hambatan dakwah. Oleh karena itu, manajemen dakwah berperan penting untuk mengatur semua apa saja yang diperlukan dalam melaksanakan berdakwah.

Sedangkan tantangan dakwah berikutnya yakni upaya besar yang harus dilakukan oleh pendakwah dan mitra dakwah. Disamping itu, tantangan dakwah dapat teratasi dengan mencari cara baru atau horison untuk berdakwah pada masa saat ini.

Problematika dakwah masa kini bersamaan dengan era disrupsi yang mana sukar diantisipasi keadaannya. Dalam konteks tersebut, era disrupsi adalah era dimana terjadi transformasi besar-besaran pada bidang teknologi informasi dan digital yang menyerbu jamaah dakwah. Dapat dicontohkan misalnya berupa rusaknya akidah, diabaikannya syariah, dan dekadensi moral yang terjadi tanpa diketahui siapa yang melakukannya. 

Para pendakwah terkesima dengan kian maraknya judi online yang menembus total transaksi 600 triliyun. Di mana era disrupsi ini pelaku judi online tersebut tidak terlihat, transaksi yang dilakukan pun melangsungkan dengan sistem jarak jauh, bandar juga jauh di negeri antah berantah. Namun yang amat terasa, para korban berjatuhan secara nyata. Misalnya, penjudi online yang berulangkali mengalami kekalahan sampai habis-habisan lalu putus asa dan mengakhiri hidupnya dengan tragis.

Untuk dapat keluar dari problematika dakwah di era disrupsi ini, pendakwah dan mitra pendakwah harus melek dengan literasi digital dakwah. Literasi digital dakwah adalah kemampuan mengoperasikan dan memanfaatkan media digital atau media sosial untuk berdakwah. Misalnya, menggunakan media internet untuk berdakwah. Lebih lagi jika dapat mengoperasikan teknis membuat konten dakwah di media sosial dengan baik dan menarik.

Di samping itu, grup yang sudah ada seharusnya dapat dimaksimalkan untuk menyebarkan tiga pesan dakwah utama, yakni akidah, syariah, dan akhlak. Untuk pendakwah sendiri tidak boleh berhenti berkreasi dan berkontribusi dalam dunia digital, harus dapat memanfaatkannya secara maksimal dan optimal. Dakwah di era disrupsi ini tidak mengenal kata puas, sebab adanya hambatan dan tantangan dakwah datang begitu cepat.

Di antara yang harus dirawat dan ditumbuhkan adalah hubungan baik dan perhatian penuh terhadap jamaah dakwah online. Sebisa mungkin agar tidak ada yang beralasan tertentu keluar dari grup tersebut. Bisa jadi di dalamnya terdapat segelintir jamaah dakwah online yang terpapar konten mengenai kontra produktif dengan gerakan dakwah disrupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun