Mohon tunggu...
Regaina Eka Martasari
Regaina Eka Martasari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Konten favorit mengenai olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berkacamata Melihat Sasaran Dakwah, untuk Mengembalikan Manusia kepada Islam

11 Juni 2024   13:39 Diperbarui: 11 Juni 2024   13:53 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkacamata Melihat Sasaran Dakwah, Untuk Mengembalikan Manusia kepada Islam

Oleh: Syamsul Yakin
(Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dan (Regaina Eka Martasari Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Pesatnya perkembangan zaman modern ini, menjadikan sasaran dakwah dituju kepada  umat manusia. Nabi Adam as. menyandang gelar sebagai manusia pertama merupakan seorang muslim, bahkan semua nabi seagama. Nabi bersabda, "Para nabi bagaikan saudara seayah, agama mereka satu yakni agama Islam, dan ibu-ibu (syariat-syariat) mereka berbeda-beda" (HR. Bukhari dan Muslim). Mungkin pada nyatanya memang syariat yang dijalankan mereka berbeda, namun agama para nabi sama.

Pengertian secara umum mengenai syariat adalah aturan yang diberlakukan untuk nabi tertentu yang kemungkinan berbeda dengan para nabi yang lain. Allah telah menegaskan bahwasanya, "Dan untuk tiap-tiap umat di antara kalian (umat Muhammad dan umat-umat sebelumnya), Kami berikan aturan dan jalan yang terang" (QS. al-Maidah/5: 48).

Umat Nabi Isa as., misalnya, pada awal zamannya mereka merupakan seorang muslim. Bukti kongkritnya, kita dapat bersama menyimak dan mendalami firman-Nya, dalam  Al-Qur'an yang telah diabadikan hal tersebut, "Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran Bani Israil, dia bertanya,  "Siapakah yang akan menjadi pembela-pembelaku untuk menegakkan agama Allah? Para Hawwariyyun (sahabat-sahabat setia Nabi Isa as.) menjawab, "Kamilah pembela-pembela agama Allah Swt. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang
muslim" (QS. Ali Imran/3:  52).

Orang-orang Islam atau yang biasa kita sebut dengan muslim adalah orang yang menyerahkan diri kepada Allah Swt . Allah Swt. juga menjelaskan, "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah Swt., sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah Swt. lah kesusahan segala urusan" (QS. Luqman/31: 22).

Dalam Tafsir Jalalain telah dijelaskan bahwa  yang dimaksud dengan frasa "Menyerahkan dirinya kepada Allah" adalah  menaati-Nya. Sementara frasa "Dia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh" maknanya berpegang pada  bagian dari tali yang paling kuat, sehingga tidak dikhawatirkan lagi akan putus. Tali yang dimaksud disini adalah Islam.

Mengenai sasaran dakwah itu sendiri adalah mereka orang kafir, Allah Swt. telah memberi informasi yang konkrit, yaitu "Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah Swt. akan mengampuni mereka atas semua dosa-dosa mereka yang sudah lalu,  dan jika mereka kembali lagi sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunah (Allah Swt. terhadap) orang-orang dahulu" (QS. al-Anfal/8: 38).

Dalam konteks ayat di atas yang dimaksud dengan orang-orang kafir adalah Abu Sofyan dan begundal-begundalnya. Bergulirnya waktu, zaman telah berlalu, tetapi  tidak dapat dipungkiri bahwa sasaran dakwah hari ini masih tetap mengembalikan orang kafir kepada Islam. Oleh karena itu, apabila mereka berkenan untuk kembali kepada Islam, maka dosa-dosa mereka akan dihapuskan. Allah Swt. menjanjikan bahwa, "Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (QS. al-Ankabut/29: 7).

Selain orang-orang kafir, secara rinci sasaran dakwah terdapat empat macam, yakni diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dimana pengertian Dakwah sendiri adalah mengajak ke jalan Allah Swt. untuk beriman dan beribadah kepada-Nya, serta berakhlak mulia sebagai manusia yang semestinya. Untuk itu, empat sasaran dakwah ini harus diseru, seperti perintah Allah Swt., "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik" (QS. al-Nahl/16: 125).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun