Mohon tunggu...
Aku Minul
Aku Minul Mohon Tunggu... -

Kumpulan #kultuit Minul yang suka bicara ceplas-ceplos, dan ingin REFORMASI sepakbola Indonesia tuntas demi sepakbola BERSIH, JUJUR, DEMOKRATIS, TRANSPARAN & AKUNTABEL. #ANTIPREMAN #ANTIMAFIA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Menakar Mutu Cabang Sepak Bola di ISG III 2013

28 September 2013   12:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:16 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama-tama minul mau mengucapkan selamat kepada pelatih Rahmad Darmawan, juga asisten pelatih, Aji Santoso dan seluruh staf ofisial yang telah berhasil membawa para penjuang bangsa yang memenuhi skuat Timnas U-23 menapaki puncak final persaingan di cabang sepakbola Islamic Solidarity Games III 2013 (maaf, minul lupa memberi tahu untuk ambil napas dalam-dalam terlebih dahulu sebelum membaca kalimat pembuka ini...xixixi). Capaian tersebut tentu patut diapresiasi, meskipun minul agak sungkan untuk merayakannya terlebih dahulu, sebab di final masih ada Maroko U-20 menunggu. Kita semua tentu berharap, Timnas U-23 mampu memungkasi perjuangannya di final nanti dengan melibas Maroko di laga final. Terlebih lagi, tim yang sama sudah dihadapi dan dikalahkan pada penyisihan grup, dalam laga pertama yang dilakoni Timnas U-23. Tentu, Timnas U-23 sudah lebih siap lagi dalam mengahadapi Maroko nanti karena sejauh ini Timnas U-23 sudah melakoni tiga laga, ya tiga laga, termasuk laga di semifinal kemarin melawan Turki. Gelar juara nanti bukan hanya diharapkan seluruh masyarakat pecinta bola tanah air, tetapi juga diharapkan oleh para pejabat PSSI yang sekarang berkuasa. Jika Timnas U-23 juara, tentu komentar yang paling minul tunggu adalah dari para pejabat PSSI tersebut. Tentu kita bolehlah mendengar komentar-komentar yang menyejukkan setiap relung kalbu setiap orang, "Terbukti gelar juara ini berkah dari terwujudnya rekonsiliasi," atau, "Sinyal-sinyal kebangkitan sepakbola sudah dimulai jelang pengujung tahun 2013 ini, dan semua berkat kepemimpinan 'bapak-bapak penyelamat' di PSSI sekarang ini." Kalimat-kalimat tersebut sangat absah diucapkan, bahkan memang perlu dilakukan. Seandainya minul berada dalam posisi mereka pun, barangkali minul akan berkata demikian. (Lha, ini koq jadi melantur, belum lagi juara...eh iya....) Kembali pada niat semula minul saat hendak menuliskan tulisan ini, yakni soal performa Timnas U-23 yang saat ini telah berada di final ISG III 2013. Secara objektif minul menilai, hal ini patut diapresiasi. Silakan Anda semua boleh bertepuk tangan...(tolong dibantu yah...ayo dibantu...prok...prok...prok...) Jangan salah menerka minul tidak bahagia dengan capaian Timnas U-23 di ISG III 2013, sebab minul amat bahagia. Ini sebuah prestasi. Hanya saja minul menilai, kita (eh, gak jadi deh...minul gak mau maksa-maksa) minul belum puas menyaksikan performa Timnas U-23 yang sudah bertanding sebanyak 3 kali, termasuk di semifinal. Pasalnya, dalam 3 laga tersebut, Timnas U-23 hanya mampu bermain menang 1x (1-0 dari Maroko), kalah (1-2 dari Palestina), dan seri di waktu normal (0-0 dengan Turki) sebelum akhirnya memenangi adu dramatis dalam tendangan penalti. Dengan capaian seperti itu, dan torehan gol yang amat minimal (0 agregat ===>> 2-2) dari Timnas U-23, mungkin, ini mungkin lho, minul sedikit was-was dengan persiapan tim asuhan Rahmad Darmawan itu saat terjun di Sea Games 2013 nanti. Hal ini belum ditambah dengan kenyataan bahwa turnamen cabang sepakbola di ISG III 2013, menurut minul, berkualitas RENDAH. Mengapa? Sebab, banyak negara peserta ISG III 2013 tidak mengirimkan kontingen sepakbola. Ini alasan pertama. Kemudian, kalaupun ada 6 negara yang mengirimkan tim sepakbola (7 negara termasuk Indonesia), semua rata-rata diwakilkan oleh tim U-20 (kecuali Indonesia yang mengirim tim U-23). Ini alasan kedua. Sedikitnya peserta cabang sepakbola dan perwakilan tim mereka yang berada di bawah Timnas U-23 membuat minul sulit untuk menebak sejauh mana kualitas Timnas U-23 sebenarnya. Bayangkan saja, hanya dengan menang 1x dan kalah 1x, Timnas U-23 sudah menapaki semifinal. Jika terpaksa membandingkan, di waktu yang hampir bersamaan, Malaysia U-23, juara bertahan sekaligus kompetitor penting di Sea Games 2013 mampu menorehkan 1x menang (4-2 atas Sriwijaya FC), seri (2-2 dengan Persib), dan kalah (2-0 dari Central Coast Mariners), dan mereka tidak lolos ke final Piala Menpora. Agak ironis memang, Malaysia U-23 sebagai tim undangan di Piala Menpora justru lebih merasakan atmosfer kompetitif ketimbang Timnas U-23 yang menjadi tuan rumah di ISG III 2013. Belum lagi,  Malaysia U-23 juga sempat mendapat atmosfer laga sesungguhnya ketika harus menghadapi Bobotoh pula kala dijamu Persib. Ini alasan ketiga. Bagaimana membuktikan Timnas U-23 kurang mendapatkan lawan yang kompetitif dapat dilihat dari data berikut ini: Skuat Turki di  Semifinal Cabang Sepakbola ISG: 1. Hayrullah Mert Akyuz (02.10.1993); 2. Orkun Dervisler (07.08.1991); 3. Ibrahim Hircin (20.10.1992; 4. Rasimcan Degirmenci (15.09.1992); 5. Ozan Arif Onal (17.12.1993); 6. Ahmet Guney (22.11.1981); 7. Oguzan Durmus Cesmeli (21.01.1993); 8. Ali Say (21.7.1993); 9. Yakup Alkan (3.03.1992); 10. Erdi Guncan (15.06.1994); 11. Okan Baydemir (26.03.1990); 12. Melih Rahman Nisanci (09.08.1994) Skuat Maroko di cabang Sepakbola ISG: 1. el Assimi Adnan (08.01.1993); 2. el Jourbaoui el Mehdi Ait Oumzil (06.01.1993); 3. Mohamed Chibi (21.01.1993); 4. Rachdi Ali (23.01.1993); 5. el Harouali Mohamed (1993); 6. Kasmi Ayoub (19.09.1993); 7. Saidi Mohamed (10.10.1994); 8. Amine Dinar (13.06.1995); 9. Banoun Badr (-.-.-); 10. Jamaaoui Youssef (29.04.1993); 11. Aljaaoui Youssef (23.08.1994); 12. Bouden Bouazza (25.03.1993); 13. Elkarti Walid (23.07.1994); 14. Alasbahi Anas (01.01.1993); 15. Ben Achour Baderdine (08.09.1994); 16. en-Neouali Reda (19.07.1994); 17. Atiallah Omar (28.03.1993); 18. Ennafati Adam (29.06.1994); 19. Es-Saiydy Youssef (16.08.1994); 20. Bahja Soufiane (-.-.-); 21. Bouchta Ayoub (03.12.1993); 22. Yassine Othman (29.01.1993); 23. El Ouardi Adnan (28.02.1994); 24. Elouadi Abdelkabir (20.02.1993); 25. Hamza Hafidi (09.02.1993). Skuat Timnas U-23 di Fina ISG: 1. Kurnia Meiga (07.05.1990); 2. Andritany Ardhiyasa     (26.12.1991); 3. Shahar Ginanjar (4.11.1990); 4. Diego Muhammad (8.09.1990); 5. Seftia Hadi (26.09.1991); 6. Johan Alfarizi (25.05.1990); 7. Alfin Tuasalamony (13.11.1992); 8. Andri Ibo (03.04.1990); 9. Syahrizal Syahbuddin (02.10.1993); 10. Andik Vermansyah (23.11.1991); 11. Oktovianus Maniani (27.10.1990); 12. Rasyid Bakri (17.01.1991); 13. Syahroni (10.08.1992); 14. Ramdhani Lestaluhu (05.11.1991); 15. David Laly     (07.11.1991); 16. Dedi Kusnandar (23.07.1991); 17. Manahati Lestusen (17.12.1993); 18. Bayu Gatra (12.11.1991); 19. Agung Supriyanto (14.06.1992); 20. Fandi Eko Utomo (02.03.1991); 21. Alam Syamsir (06.07.1992); 22. Aldeir Makatindu (25.05.1992); 23. Sunarto (18.05.1990). Secara objektif dapat dikatakan, bahwa skuat yang dihadapi Timnas U-23 sesungguhnya kurang kompetitif. Selain berusia lebih muda dari timnas (mungkin lebih sepadan dengan Evan Dimas dkk.), terutama Turki, tidak mengirimkan tim utama baik dari tim U-21, U-20, maupun U-19 yang secara reguler berkompetisi di ajang kelompok umur yang diadakan UEFA. Sebab inilah, minul tidak tergesa-gesa untuk mengatakan bahwa kini saat-saat kebangkitan sepakbola Indonesia. Bagaimana mau bangkit jika BTN dan Sekjen PSSI saja masih susah atur jadwal timnas senior? Bagaimana mau bangkit kalau banyak gaji pemain yang belum dilunasi, bahkan gaji yang tahun kemarin? Bagaimana mau bangkit jika program jangka panjang untuk segala tingkat usia belum ada? Kiranya, jika soal-soal mendasar di atas sudah mampu dilewati, barulah kita berharap yang namanya suatu kebangkitan sepakbola. Bagaimana kalau Timnas U-23 nanti juara di ISG III 2013? Buat minul hal itu tentu patut disyukuri, namun tetap "salah urus" tim nasional yang berlangsung sampai hari ini harus disudahi. Lagi pula, maaf, minul tidak melihat ajang sepakbola di ISG III 2013 ini sebegitu prestisius.  Tentu akan banyak yang tidak bersetuju dengan pendapat minul ini. Minul tentu saja dengan senang hati menerima sanggahan-sanggahan tersebut...xixixi Minul yang tak pernah bosan mencintai sepakbola nasional Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun