Mohon tunggu...
Refa Maulana
Refa Maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta

bismillah, acc

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akhlak Individu dan Akhlak Sosial dalam Islam

29 November 2023   19:00 Diperbarui: 29 November 2023   19:15 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan:Akhlak, dalam konteks Islam, mencakup aspek individu dan sosial yang menggambarkan karakteristik budi pekerti, perilaku, dan tabiat seseorang. Dalam bahasa Arab, kata "akhlak" diambil dari "khuluq," yang berarti budi pekerti atau tingkah laku. Definisi akhlak oleh Hamid Yunus menyebutkannya sebagai "sifat-sifat manusia yang terdidik." Ini mencerminkan pandangan bahwa akhlak bukan hanya bawaan, tetapi dapat dikembangkan melalui pendidikan.

Akhlak Individu:Akhlak individu mencakup sikap seseorang terhadap dirinya sendiri, baik secara fisik maupun rohaniah. Ini melibatkan kepatuhan terhadap nilai-nilai agama, menjaga diri dari perbuatan buruk, dan beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat, kitab, dan para nabi. Akhlak individu juga mencakup konsep qona'ah, yaitu rasa cukup dan bersyukur dengan apa yang dimiliki.

Akhlak Sosial:Akhlak sosial melibatkan interaksi individu dengan sesama, alam, dan lingkungan. Emile Durkheim menyatakan bahwa masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok yang hidup secara kolektif, membutuhkan interaksi antarindividu dan kelompok. Akhlak sosial termasuk perilaku baik terhadap orang tua, kewajiban membayar zakat dan infaq, menepati janji, dan menghindari sifat sombong.

Keseimbangan Akhlak Individu dan Sosial:

1.  Akhlak Terhadap Individu:

a. Sabar: Sabar merupakan keadaan jiwa yang kokoh dan stabil. Dalam Islam, sabar mencakup keteguhan hati dalam ketaatan kepada Allah, menjauhi larangan-Nya, dan menerima keputusan-Nya. 

b. Syukur: Syukur adalah menggunakan nikmat Allah untuk taat kepada-Nya, menghargai setiap karunia, dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. 

c. Amanat: Amanat melibatkan kesetiaan, kejujuran, dan tanggung jawab dalam melaksanakan hak yang dipercayakan. 

d. Jujur: Jujur dalam perkataan dan perbuatan, menghilangkan sifat riya' (berpura-pura) dan mengakui bahwa manfaat dan bahaya hanya berasal dari Allah.

 e. Wafa’ (Menepati Janji): Menepati janji merupakan kewajiban yang menciptakan kepercayaan dan menjaga integritas seseorang.

2. Akhlak Terhadap Sosial:

a.  Pemaaf: Sikap pemaaf melibatkan interaksi yang penuh kasih sayang, lemah lembut, dan toleran terhadap sesama. Pemaafan menciptakan hubungan yang harmonis.

b. Ukhuwwah: Persaudaraan dan kebersamaan dalam Islam menciptakan ikatan sosial yang kuat, tidak membedakan status sosial, dan membangun hubungan saling menghormati.

c. Persamaan: Islam menegaskan prinsip persamaan, di mana semua manusia sederajat dan hanya dipbedakan oleh ketakwaan.

d. Ta’awun (Saling Menolong): Ta'awun mencerminkan semangat saling membantu sesama, baik dalam bentuk materi maupun moral.

e.  Tawadhu: Sikap tawadhu membantu menjaga pergaulan dan hubungan, tanpa melebihkan diri dan dengan penuh rasa rendah hati.

Lima landasan kepribadian muslim:

1. Akidah yang lurus mendorong tindakan yang lurus.

2. Tekun Beribadah.

3. berusaha menjadikan dirinya cermin yang bening/ teladan.

4. mengembangkan diri menjadi manusia pembelajar.

5. memiliki ruh jihad dalam mewujudkan kepribadian kehidupan yang lebih baik.

Proses kepribadian muslim:

1. Akidah Lurus.

2. Hati Bersih.

3. Akal Sehat.

4. Ibadah khusuk.

5. Tekad Kuat.

6. Doa

D. keseimbangan akhlak individu dan akhlak sosial

melakukan kepribadian muslim kaffah, dengan ciri-ciri:

a. tauhid 

b. ibadah 

c. amal sholeh

d. jujur

e. ikhlas

f. ridha

g. rendah hati

h. bermanfaat

i. cerdas

j. mencintai ilmu

k. cinta damai

l. istiqomah

m. muruah

n. sabar

o. tawakal

p. cinta allah

q. kepedulian sosial

r. disiplin

Kesimpulan:

Dalam Islam, keseimbangan akhlak individu dan sosial menjadi landasan bagi kehidupan yang harmonis. Akhlak individu yang kuat menciptakan pondasi yang kokoh untuk interaksi sosial yang bermakna. Sikap-sikap seperti sabar, syukur, amanat, jujur, dan menepati janji.

Rabu, 29 November 2023

lebak bulus, jakarta selatan, 12440

Hormat saya,

Refa Maulana

dosen pengampu; dr. Hamidullah Mahmud,Lc,M.A.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun