4. Pengaruh Ekonomi terhadap Program     Sosial dan Kesejahteraan
Program Bantuan Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi: Di tengah ketidakpastian ekonomi, calon yang menawarkan program sosial yang mendukung masyarakat miskin dan kelompok rentan akan mendapat perhatian. Program-program seperti bantuan langsung tunai (BLT), subsidi pangan, atau program pemberdayaan ekonomi bagi UMKM dapat menjadi daya tarik kuat bagi pemilih yang merasakan kesulitan ekonomi.
Ketimpangan Ekonomi dan Janji Pembangunan Inklusif: Dalam daerah-daerah dengan ketimpangan ekonomi yang tinggi, calon yang menjanjikan kebijakan pembangunan yang lebih inklusif, yang dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, berpotensi menarik dukungan luas. Program-program yang fokus pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan secara merata akan lebih relevan.
5. Pengaruh Ekonomi terhadap Stabilitas    Politik dan Pemilih
Keterkaitan Ekonomi dengan Kepercayaan pada Pemerintah: Kinerja ekonomi daerah selama periode pemerintahan sebelumnya akan memengaruhi persepsi pemilih terhadap calon incumbent. Jika pemerintahan daerah sebelumnya berhasil mengelola ekonomi dengan baik dan membawa kemajuan, incumbent akan memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan kekuasaan. Sebaliknya, jika ekonomi daerah stagnan atau menurun, calon dari oposisi yang menjanjikan perbaikan ekonomi mungkin akan mendapatkan lebih banyak dukungan.
Krisis Ekonomi Meningkatkan Ketidakpuasan: Ketidakpuasan terhadap kondisi ekonomi bisa menjadi faktor utama yang mengubah arah pemilihan. Pemilih yang merasa tidak puas dengan kinerja ekonomi pemerintah daerah mungkin akan memilih calon yang menawarkan perubahan dalam kebijakan ekonomi, terutama dalam hal peningkatan lapangan kerja, pengurangan kemiskinan, dan pengendalian inflasi.
6. Dampak Ekonomi Global terhadap         Pilkada 2024
Dampak Ekonomi Global dan Ketidakpastian Pasar: Situasi ekonomi global yang tidak menentu, seperti perang, krisis energi, atau krisis pangan, dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dalam negeri dan daerah-daerah tertentu. Pemilih akan lebih cenderung mendukung calon yang mereka anggap dapat mengelola dampak negatif dari ekonomi global dan menjaga kestabilan ekonomi daerah. Calon yang mampu menawarkan kebijakan mitigasi yang jelas akan lebih diuntungkan.
Sinergi dengan Kebijakan Ekonomi Nasional: Pemilih juga akan melihat sejauh mana calon kepala daerah dapat bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam merespons tantangan ekonomi nasional dan global. Calon yang dianggap mampu berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan memanfaatkan kebijakan atau dana dari pusat untuk kepentingan daerah cenderung lebih dipercaya oleh pemilih.
7. Dinamika Sosial dan Ekonomi dalam       Koalisi Politik
Koalisi Politik Berdasarkan Kepentingan Ekonomi: Calon kepala daerah sering kali berkoalisi dengan berbagai partai politik dan kelompok dengan latar belakang ekonomi yang berbeda. Beberapa koalisi ini mungkin dibentuk dengan tujuan untuk memajukan kepentingan ekonomi tertentu, seperti pengembangan sektor industri, pertanian, atau investasi asing. Koalisi ini bisa memengaruhi janji-janji kampanye dan strategi ekonomi yang ditawarkan.