Ekonomi memiliki pengaruh besar terhadap kegiatan Pilkada 2024, baik dalam hal dinamika pemilihan, strategi kampanye, hingga keputusan pemilih. Beberapa faktor ekonomi yang memainkan peran penting dalam Pilkada 2024 meliputi kondisi perekonomian nasional dan daerah, alokasi anggaran kampanye, serta program-program ekonomi yang dijanjikan oleh para calon kepala daerah. Berikut adalah beberapa cara bagaimana ekonomi dapat memengaruhi Pilkada 2024:
1. Pengaruh Ekonomi terhadap Preferensi   Pemilih
Ketidakpastian Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat: Menghadapi dampak dari krisis ekonomi global, inflasi, dan ketidakpastian ekonomi pasca-pandemi, banyak pemilih akan lebih cenderung memilih calon yang dapat menawarkan solusi konkret untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. Pemilih di daerah-daerah yang lebih rentan terhadap dampak ekonomi, seperti daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi atau pengangguran tinggi, akan lebih fokus pada janji-janji yang berkaitan dengan bantuan sosial, lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan.
Kesejahteraan Ekonomi sebagai Prioritas: Pemilih kemungkinan besar akan lebih memilih calon yang menjanjikan program-program ekonomi yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari mereka, seperti bantuan langsung tunai (BLT), subsidi pangan, atau program pemberdayaan ekonomi rakyat seperti UMKM.
2. Strategi Kampanye Ekonomi
Biaya Kampanye yang Tinggi: Biaya kampanye Pilkada 2024 diperkirakan akan sangat besar, terutama dalam penggunaan media sosial, iklan televisi, baliho, dan pengumpulan massa dalam pertemuan tatap muka. Oleh karena itu, kekuatan ekonomi kandidat atau partai politik akan sangat memengaruhi jalannya kampanye. Calon dengan sumber daya ekonomi yang lebih besar akan mampu menjangkau lebih banyak pemilih melalui kampanye yang lebih intensif dan profesional.
Pendanaan Kampanye dari Sektor Ekonomi: Banyak calon kepala daerah yang mungkin mendapat dukungan dari pengusaha lokal, sektor swasta, atau kelompok ekonomi yang berkepentingan dalam kebijakan-kebijakan daerah. Ini bisa berdampak pada kebijakan yang dijanjikan, yang mungkin lebih menguntungkan bagi sektor-sektor tertentu (misalnya, industri atau pariwisata), dan berpotensi mempengaruhi persepsi pemilih.
3. Kebijakan Ekonomi dan Pembangunan     Infrastruktur
Fokus pada Infrastruktur dan Pembangunan Ekonomi: Calon kepala daerah seringkali menawarkan program-program pembangunan infrastruktur sebagai cara untuk memperbaiki perekonomian daerah. Pembangunan jalan, jembatan, pasar, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya akan menjadi bahan kampanye yang penting. Infrastruktur yang baik dapat membuka peluang ekonomi baru, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Peningkatan Investasi dan Sektor Unggulan Daerah: Calon yang dapat menawarkan kebijakan yang mempermudah investasi atau yang fokus pada pengembangan sektor ekonomi unggulan daerah (misalnya, pariwisata, pertanian, atau UMKM) akan lebih menarik bagi pemilih yang menginginkan peningkatan kualitas ekonomi di daerah mereka.