Mohon tunggu...
Ronald Ferdinand
Ronald Ferdinand Mohon Tunggu... Guru - Guru Seni Budaya (musik)

Musik , Membaca Buku, Mengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Terhadap Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan

28 Maret 2024   12:38 Diperbarui: 30 Maret 2024   08:33 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bismillaahirrahmaanirrahiim, Assalamu'alaikum Wr. Wb. Shalom, Om Swastiastu, Namo Budaya, Salam Kebajikan, Salam Sejahtera bagi kita semua. Salam Guru Penggerak ! TERGERAK, BERGERAK, MENGGERAKKAN !!

Perkenalkan saya Ronald Ferdinand, penulis yang mendalami hal-hal terkait dengan pendidikan dan kebudayaan. Tulisan ini merupakan artikel pertama bagi penulis, semoga tetap konsisten menghasilkan karya tulis, yang bermakna dan bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih kepada Kompasiana karena telah memfasilitasi saya dalam membuat artikel, semoga dapat menjadi inspirasi bagi teman-teman guru yang ada di Indonesia. Artikel ini akan membagi pengalaman penulis mengenai Refleksi Terhadap Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan.

Pada awal Maret 2024, saya dinyatakan lulus sebagai Calo Guru Penggerak, yang kemudian mengikuti Program Guru Penggerak Angkatan 10 wilayah DKI Jakarta. Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10 sudah dilaksanakan kurang lebih hampir sebulan. Kegiatan ini dilaksanakan secara Daring dan juga Luring, dengan mekanisme pendidikan yang ditangani langsung oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DI Yogyakarta. Peserta pelatihan ditangani langsung oleh Fasilitator, Pengajar Praktik dan Instruktur yang sudah sangat profesional di bidangnya.

Selama sebulan ini, penulis di paparkan materi tentang Filosofi Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan. Oleh karenanya, artikel ini akan mengulas tentang refleksi penulis terhadap Filosofi Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan.

Ki Hajar Dewantara merupakan salah satu Tokoh Pendidikan Indonesia yang terkemuka, bahkan disebut sebagai Pelopor Dunia Pendidikan di Indonesia. Pada masa Kolonial Belanda, Ki Hajar Dewantara memiliki pemikiran bahwa pendidikan haruslah dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dimana pada masa itu, pendidikan hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang bekerja pada orang Belanda. Melalui Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada Tahun 1922, setiap lapisan masyarakat sudah mulai dapat merasakan Pendidikan.

Sampai dengan saat ini, Pemikiran Ki Hajar Dewantara masih dijadikan sebagai acuan dalam mengkonsep jalannya pendidikan di Indonesia. Meskipun Ki Hajar Dewantara tidak hidup di masa sekarang, namun pemikirannya masih sangat relevan dengan stuasi pendidikan di masa sekarang.

Semboyan Pendidikan yang kita semua mengetahuinya adalah Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. Ketiga semboyan tersebut memiliki makna yang sangat dalam, dimana sebagai seorang Pendidik dituntut untuk mengetahui, memahami, bahkan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnya di sekolah. Pendidik harus berada di depan sebagai tauladan bagi peserta didik, agar peserta didik dapat ditularkan oleh nilai-nilai positif. Pendidik berada di tengah-tengah peserta  untuk membangkitkan,menghidupkan, membawa energi-energi positif dalam kehidupan peserta didik. Pendidik berada di belakang peserta didik untuk memberikan dorongan atau motivasi agar peserta didik bergerak.

Ki Hajar Dewantara juga menyampaikan bahwa peserta didik harus di didik berdasarkan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Maksudnya adalah, Pendidik harus memiliki kemampuan untuk memahami latar belakang peserta didik seperti kondisi lingkungan, budaya, keluarga, zaman, kebutuhan peserta didik. Pemahaman di atas juga terkait dengan arti dari "berpihak kepada peserta didik".

Berikut jawaban penulis dari pertanyaan refleksi tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara :

1. Apa yang Anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari modul 1.1 ?

    Sebelum mempelajarai modul 1.1, penulis :

    a. tidak memahami kebutuhan peserta didik

    b. memberikan tugas yang banyak kepada peserta didik

    c. tidak melakukan diskusi/kesepakatan kepada peserta didik terkait proses pembelajaran

    d. jarang menghadirkan teknologi sebagai media pembelajaran.

2. Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari modul ini ?

     Penulis merasa masih melakukan hal-hal yang tidak sesuai, tidak mengacu pada pemikiran Ki Hajar Dewantara. Oleh karenanya,            penulis akan berusaha untuk mempelajari semua tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan, yang kemudian akan        mengkontekstualkan dalam melakukan pengajaran dan pendidikan pada peserta didik di sekolah.

3. Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas anda mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara ?

     Hal yang segera diterapkan penulis adalah :

     a. melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat 

     b. melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran

     c. mengupgrade diri, khususnya dalam hal teknologi

     d. melakukan pendampingan kepada peserta didik, melalui pembelajaran berdifirensiasi

Demikian ulasan, pandangan dan refleksi penulis tentang Filosofi Ki Hajar Dewantara tentang Pendidikan Indonesia. Sebagai penutup, penulis menyimpulkan bahwa Ki Hajar Dewantara merupakan Tokoh Pendidikan dengan pemikiran yang sangat bagus, tepat, dan relevan untuk Pendidikan Indonesia. Sebagai pendidik, sudah sepantasnya dapat mengetahui, memahami, dan mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara saat melakukan proses pembelajaran di sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun