Corona Virus Diseases-19 (Covid 19) telah menjadi perbincangan utama di tahun tahun terakhir ini. Penyebaran virus tersebut menjadi penghambat aktivitas manusia khususnya dalam proses pendidikan di Indonesia. Terdapat pembatasan kegiatan sekolah sebagai wujud pencegahan penyebaran Covid 19. Sehingga, transisi di dunia pendidikan dilakukan secara tiba tiba yakni dari pembelajaran tatap muka menuju pembelajaran online.Â
Situasi Covid 19 telah mengantarkan sistem pendidikan ke arah "new normal", sehingga ini menjadi tantangan bagi pendidik untuk bisa mempersiapkan diri dan memastikan bahwa pembelajaran akan tetap terlaksana secara baik dan efisien meski tidak saling tatap muka di kelas seperti biasanya. Masa depan pendidikan saat ini tergantung pada kemampuan pendidik untuk mengadopsi teknologi dalam pembelajaran.
Meskipun penyebaran Covid 19 saat ini sudah mulai menurun dan secara bertahap pendidikan kembali berjalan normal, tetapi strategi dan model pembelajaran online yang terintegritas teknologi masih diadopsi oleh sekolah. Teknologi telah menjadi pilihan alternatif untuk mendukung pembelajaran setelah pandemic covid.Â
Tidak ada keraguan bahwa pembelajaran online sangat vital dan sama pentingnya dengan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran online telah memberikan kesempatan belajar dan mengajar yang fleksibel kepada pendidik dan peserta didik.Â
Di sisi lain, pembelajaran tatap muka dapat menjadi jembatan interaksi antara pendidik dan peserta didik, memfasilitasi kenyamana dengan menciptakan pembelajaran kooperatif, serta terdapat kejelasan materi pembelajaran.Â
Dari pemaparan tersebut, bisa diketahui bahwa pembalajaran jarak jauh dan tatap muka sangat penting untuk dilakukan, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan inovasi pembelajaran pasca Covid 19 dengan menggabungkan kedua aktivitas pembelajaran tersebut yang terwujud melalui model Blended Learning. Sehingga dapat dikatakan bahwa krisis pandemi ini telah mendorong inovasi dalam sektor pendidikan.
Blended Learning atau pembelajaran campuran didefinisikan sebagai pendekatan instruksional yang berusaha untuk mengintegrasikan metode kelas secara tatap muka dan metode digital online (Graham, 2013). Dalam definisi lainnya, Blended Learning adalah program pendidikan formal dimana siswa belajar melalui pembelajaran online dan tatap muka untuk memberikan pengalaman belajar yang terintegrasi (Catlin, T, dkk. 2017: 6).Â
Pembelajaran dengan meggunakan model Blended Learning mampu meningkatkan kualitas belajar yang berpusat kepada peserta didik serta mampu menyesuaikan karakteristik dan kebutuhan gaya belajar masing masing (Endah, RW. 2021: 2). Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa Blended Learning dapat membantu mengatasi permasalahan pada pembelajaran online yang di rasa kurang mendukung keterampilan peserta didik.Â
Blended Learning dalam penerapannya dapat mendukung kemandirian belajar peserta didik, hasil belajar, meningkatkan keterampilan peserta didik dalam memahami materi, serta dapat meningkatkan critical thinking skill pada pembelajaran sejarah.Â
Blended Learning juga dapat meningkatkan minat belajar peserta didik pada pembelajaran sejarah, keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran. Selain itu, peserta didik memberikan tanggapan positif dari implementasi Blended Learning. Â
Blended Learning dapat menjadi inovasi pembelajaran sejarah pasca pandemic Covid 19. Lantas, mengapa pembelajaran sejarah? Sejarah merupakan mata pelajaran wajib di sekolah. Seperti yang telah di ketahui, isi pembelajaran sejarah adalah fakta fakta masa lampau yang di aktualisasikan dalam bentuk narasi cerita.Â
Sejarah di anggap penting karena dapat membangun jati diri bangsa, sebab pembelajaran sejarah banyak memuat sosialisasi patriotik dan unsur unsur nasionalisme. Semua negara memberikan kewajiban bagi warganya untuk belajar sejarah, supaya terbentuk identitas jati diri bangsa dalam benak setiap warganya, tumbuhnya rasa cinta, dan loyalitas nasional. Melalui pembelajaran sejarah, pendidik dapat berkontribusi dalam pembentukan moral peserta didik, hal tersebut diwujudkan dengan mengambil hikmah, pelajaran, atau inspirasi dari kisah seorang tokoh di masa lalu.Â
Namun, manfaat mempelajari sejarah belum terasa maksimal, karena problematik problematik selalu muncul mengiringi proses belajar mengajar sejarah. Sering kali pembelajaran sejarah kurang menarik, apalagi semenjak dilakukannya pembelajaran online.Â
Pendidik kurang mendukung lingkungan pembelajaran sejarah yang aktif berdiskusi, mendorong pemecahan masalah, berpikir kritis, dan kurang membangun pengetahuan melalui penyelidikan sumber sumber sejarah. Selain itu, masih banyak pendidik yang kurang mengintegrasikan pembelajaran sejarah dengan teknologi. Rendahnya inovasi dalam pembelajaran tersebut membuat pembelajaran sejarah semakin dikesampingkan oleh peserta didik. Tujuan dan manfaat belajar sejarah pun tidak tercapai sepenuhnya.
Tidak di ragukan lagi, bahwa pembelajaran sejarah perlu memperkaya inovasi inovasi model dan strategi pembelajaran supaya problematik dapat teratasi dan tujuan pembelajaran bisa tercapai. Salah satu inovasinya adalah menerapkan model Blended Learning yang harus terintegrasi dengan teknologi untuk mendukung pembelajaran sejarah yang aktif, efisien, bermakna, dan dapat mendukung peserta didik dalam meningkatkan tuntutan keterampilan pembelajaran di abad 21 yaitu 4C (Communication, Collaboration, Critical Thinking dan Creativity).Â
Terdapat beberapa alasan mengapa studi teoritis ini perlu dilakukan. Pertama, hasil dan pembahasan yang dilampirkan nantinya dapat menjadi acuan dan literatur pendidik untuk bisa menerapkan model Blended Learning yang terintegrasi teknologi dalam pembelajaran sejarah guna mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.Â
Kedua, model Blended Learning masih sedikit asing di terapkan oleh pendidik mata pelajaran sejarah, karena itu perlu adanya pemaparan secara jelas terkait konsep teoritis model ini, supaya pembelajaran sejarah kaya akan inovasi model dan strategi untuk mengatasi segala problematik yang ada. Tuntutan keterampilan abad 21 yang harus di miliki oleh peserta didik juga harus didukung dengan berbagai inovasi pembelajaran yang terintegrasi teknologi dan salah satunya adalah implementasi Blended Learning.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H