Mohon tunggu...
Refika Uswatun Muhafaroh
Refika Uswatun Muhafaroh Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

Mahasiswi Pascasarjana Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Korupsi dan Kutukan Sumber Daya Alam

18 Maret 2024   22:48 Diperbarui: 18 Maret 2024   22:48 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya kasus korupsi sumber daya alam berdampak pada pendapatan negara melalui pajak dan menambah beban negara dalam memperbaiki kerusakan lingkungan. Menurut Indeks Kelestarian Lingkungan (ESI) dari World Economic Forum menyatakan bahwa terdapat hubungan erat antara tingkat korupsi dan kesehatan lingkungan. Semakin tinggi tingkat korupsi di suatu negara, maka semakin rendah kelestarian lingkungan hidupnya. Oleh karena itu ESI menyampaikan bahwa salah satu solusi menjaga keberlangsungan lingkungan hidup yaitu dengan mengurangi korupsi sumber daya alam.

Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum tentang pengelolaan sumber daya alam perlu dilakukan oleh pemerintah. Masyarakat juga harus mengambil bagian dalam pengawasan dan melaporkan kasus korupsi. Selain itu, peningatan komitmen oleh perusahaan penting dilakukan untuk bertindak sesuai kebijakan dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan. Pentingnya edukasi kepada pihak-pihak terkait dapat menjadi solusi untuk meminimalisisr adanya korupsi sumber daya alam. Melalui pendidikan yang menekankan nilai-nilai integritas, transparansi, dan keadilan, dapat membentuk generasi sadar akan pentingnya menjaga serta menggunakan sumber daya alam secara bertanggung jawab. Dengan pemahaman dan kesadaran diri yang kuat para generasi muda akan menjadi agen perubahan menuju pembangunan yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun