Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia pada 20 November 2024, Fasilitator Puspaga MSIB Batch 7 Kecamatan Rungkut menggelar program edukasi tentang pencegahan bullying dan kekerasan di SMPN 35 Surabaya. Program ini dilaksanakan oleh DP3APPKB Surabaya melalui kegiatan Puspaga Goes to School, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak.
Tujuan Edukasi Puspaga Goes to School
Edukasi yang diberikan oleh Fasilitator Puspaga bertujuan untuk menyampaikan informasi terkait bullying dan kekerasan di lingkungan sekolah. Materi yang disampaikan meliputi: Â
Definisi bullying dan kekerasan Â
Dampak negatif dari bullying dan kekerasan Â
Cara melaporkan tindakan bullying Â
Peraturan hukum yang mengatur terkait tindakan bullying dan kekerasan di sekolah Â
Dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai isu ini, diharapkan siswa dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari kekerasan.
Pemanfaatan Metode: Pre-Test dan Post-Test
Sebagai bagian dari evaluasi program, Fasilitator Puspaga menggunakan metode pre-test dan post-test untuk mengukur perubahan pengetahuan siswa mengenai bullying dan kekerasan. Melalui pre-test, fasilitator dapat mengetahui pemahaman awal siswa, sedangkan post-test digunakan untuk melihat sejauh mana pemahaman mereka setelah mendapatkan edukasi.
Hasil Edukasi dan Peningkatan Pengetahuan
Hasil dari pre-test dan post-test menunjukkan bahwa 81% siswa telah memahami dengan baik tentang bullying dan kekerasan setelah mengikuti sesi edukasi ini. Angka ini menunjukkan bahwa para siswa mulai menyadari adanya tindakan bullying dan kekerasan di sekitar mereka, serta dampak negatif yang ditimbulkan.
Peningkatan pengetahuan ini sangat penting, karena kesadaran akan bullying dan kekerasan menjadi modal utama untuk melindungi diri sendiri dan teman-teman di lingkungan sekolah. Dengan pengetahuan yang memadai, diharapkan para siswa dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua pihak.
Peran Penting Lingkungan dan Dukungan Sosial
Meskipun edukasi di sekolah memiliki peran besar dalam mengurangi tindakan bullying dan kekerasan, namun peran lingkungan sosial, baik itu dari pihak sekolah maupun pihak berwajib, juga sangat penting. Dalam menangani kasus bullying, pihak sekolah dan aparat yang berwenang harus bekerja sama untuk memberikan penanganan yang adil dan tepat sesuai dengan hukum yang berlaku.
Lingkungan yang mendukung akan mempercepat terwujudnya perlindungan anak yang optimal. Oleh karena itu, kolaborasi antara siswa, sekolah, dan pihak berwajib sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari bullying dan kekerasan, serta mendukung tercapainya kualitas perlindungan anak yang maksimal.
Kesimpulan
Program Puspaga Goes to School yang dilaksanakan di SMPN 35 Surabaya pada Hari Anak Sedunia ini membuktikan pentingnya edukasi dalam pencegahan bullying dan kekerasan. Melalui peningkatan pengetahuan siswa, serta dukungan dari sekolah dan pihak berwajib, diharapkan kasus bullying dan kekerasan di sekolah dapat diminimalisir, dan lingkungan sekolah dapat menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman bagi anak-anak. Semua pihak, baik siswa, guru, maupun orang tua, harus terus bekerja sama untuk melindungi hak-hak anak dan mencegah segala bentuk kekerasan yang dapat merugikan perkembangan mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H