Mohon tunggu...
Refani Fazira Panjaitan
Refani Fazira Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - PhD Candidate of Food Science at IPB University

Hallo :) Currently, I'm doing my PhD studies in Food Science and Technology at IPB University

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Smart Packaging : Analisis Review Penerapan Nanoteknologi dan Antosianin Sebagai Senyawa Aktif

11 Desember 2024   13:23 Diperbarui: 11 Desember 2024   19:28 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Smart Packaging System (Sumber: wikifarmer.com )

Pada dasarnya, perubahan kualitas daging ayam yang sudah tidak layak konsumsi dapat dilihat dari semakin meningkatnya pH dan kadar amonia menjadi cukup tinggi (D’Almeida, et al 2024). Terjadinya perubahan warna pada nanofiber yang dilaporkan dalam penelitian ini ketika mencapai pH tertentu dan perubahan warna ketika terkena amonia volatil, menandakan bahwa smart packaging yang dihasilkan cukup baik dalam menentukan kualitas ayam fillet Khazaei, et al (2024).
Lebih lanjut, di dalam penelitian Khazaei, et al (2024), dilaporkan bahwa nanofiber yang dikombinasikan dengan antosioanin dari ekstrak Althaea Officinalis dan Chitin nanowhiskers dapat mendeteksi perubahan kualitas ayam fillet berdasarkan sifat mikroba dan kimiawinya. Berdasarkan hasil temuannya, dikonfirmasi bahwa nanofiber tersebut efektif untuk mengukur perubahan kualitas ayam fillet hingga 4 hari penyimpanan. Pada gambar di bawah dapat dilihat terjadi perubahan warna pada sensor yang berubah warna dari putih di 0 hari, krem kekuningnan pada hari ke-2, hingga coklat pada peyimpanan hari ke-4 yang menandakan bahwa smart packaging yang dihasilkan sudah cukup baik dalam mendeteksi perubahan kualitas ayam fillet.

Perubahan kualitas ayam fillet dalam smart packaging pada 0, 2, dan 4 hari. (Sumber: Khazaei, et al 2024) 
Perubahan kualitas ayam fillet dalam smart packaging pada 0, 2, dan 4 hari. (Sumber: Khazaei, et al 2024) 

Meskipun penggunaan kemasan makanan cerdas masih tergolong baru, teknologi ini menawarkan manfaat yang signifikan bagi industri makanan. Para produsen dapat meningkatkan kualitas dan keamanan produk mereka, sekaligus memperpanjang masa simpan makanan dengan cara yang lebih efisien melalui penerapan smart packaging ini. Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan nanopartikel dalam kemasan harus selalu mematuhi peraturan dan pengawasan yang ketat guna memastikan keamanan dan keberlanjutan teknologi ini.

Penulis : Refani Fazira Panjaitan
Doktor Ilmu Pangan IPB University

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun