Mohon tunggu...
Refani Fazira Panjaitan
Refani Fazira Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - PhD Candidate of Food Science at IPB University

Hallo :) Currently, I'm doing my PhD studies in Food Science and Technology at IPB University

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Smart Packaging : Analisis Review Penerapan Nanoteknologi dan Antosianin Sebagai Senyawa Aktif

11 Desember 2024   13:23 Diperbarui: 11 Desember 2024   19:28 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Smart Packaging System (Sumber: wikifarmer.com )

Kemasan Cerdas (Smart Packaging)

Kemasan cerdas dapat menyediakan informasi real-time mengenai kondisi produk, serta merespons perubahan lingkungan untuk memperlambat atau mencegah kerusakan. Kemasan ini dilengkapi dengan nanoteknologi dari komponen bahan aktif sebagai acrive agent untuk memantau, mengontrol, atau memberikan tanda visual tentang kondisi produk yang dikemas (Herrera-Rivera et al., 2024).

Penerapan Smart Packaging Dalam Pangan

Kerusakan bahan pangan dapat terjadi akibat berbagai faktor fisik, kimia, atau mikrobiologis yang mempengaruhi kualitas dan keamanannya. Pencegahan kerusakan pangan melalui teknologi kemasan cerdas (smart packaging) merupakan pendekatan yang semakin berkembang untuk meningkatkan daya tahan produk pangan, menjaga kualitas, dan memastikan keamanannya selama penyimpanan dan distribusi (Drago, et al 2020).

Peran Nanoteknologi dan Antosianin Dalam Kemasan Cerdas

Nanoteknologi memiliki banyak peran dalam pengembangan kemasan cerdas (smart packaging) untuk meningkatkan kualitas, keamanan, dan umur simpan produk pangan. Beberapa penelitian sebelumnya telah melaporkan bahwa penerapan nanoteknologi dalam smart packaging dapat meningkatkan sifat antimikroba dan antioksidan, meningkatkan pemantauan real-time, dan meningkatkan komponen bioaktif pada kemasan (Herrera-Rivera et al., 2024; Tavassoli et al., 2021).
Sementara antosianin berperan penting dalam kemasan karena sifat peka-pH dan aktivitas bioaktifnya (Zhu, et al 2023). Antosianin dapat berubah warna berdasarkan nilai pH lingkungan, menjadikannya ideal sebagai sensor visual untuk mendeteksi kerusakan makanan (Gutiérrez, et al 2022). Antosianin sering digunakan bersama polimer alami seperti kitosan. Penambahan antosianin ke dalam material berbasis biopolimer seperti nanofiber dapat meningkatkan kemampuan menahan UV, mengurangi transmisi oksigen, dan meningkatkan kekuatan mekanis dan stabilitas termal film kemasan (Khazaei, et al 2024) .

Smart Packaging Pada Produk Ayam Fillet (Sumber: id.kbtfoodpack.com)
Smart Packaging Pada Produk Ayam Fillet (Sumber: id.kbtfoodpack.com)

Penerapan Nanoteknologi dan Antosianin Pada Kemasan Cerdas

Penerapan nanoteknologi cukup berkembang pesat akhir-akhir ini dalam bidang pangan. Penelitian yang dilakukan oleh Khazaei, et al (2024), menjelaskan tentang aplikasi kemasan cerdas dengan mengkombinasikan antara antosianin dari ekstrak Althaea Officinalis dan Chitin Nanowhiskers pada nanofiber gum tragakan-pektin untuk mengukur dan mengetahui perubahan kualitas dari chicken fillet (produk ayam fillet) yang dapat langsung dideteksi dari kemasannya. Antosianin dari bunga Althaea Officinalis digunakan sebagai bahan aktif (active agent), sementara Chitin Nanowhiskers merupakan nanoteknologi yang berperan sebagai penguat fungsional untuk mengoptimasi sifat fisik dan mekanis dari nanofiber yang dihasilkan.

Analisis Kualitas Ayam Fillet Melalui Kemasan Cerdas (Smart Packaging)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun