Kebijakan pemerataan pembangunan ini nantinya akan sangat berdampak luas selain memberikan akses yang cepat untuk mendapatkan makanan bergizi juga untuk supply tenaga kesehatan di wilayah Indonesia bagian timur yang masih sangat kurang, dengan kecepatan akses yang baik pemerataan tenaga kesehatan untuk setiap wilayah di Indonesia khususnya Indonesia bagian timur akan lebih baik sehingga masyarakat akan lebih mudah dalam mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu.
Tenaga kesehatan nantinya akan mempunyai dampak yang besar untuk mengatasi masalah stunting karena hanya para tenaga kesehatan saja yang bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat serta melihat langsung permasalahan stunting dimasyarakat.Â
Peran tenaga kesehatan juga akan sangat membantu apabila penanganan stunting tidak hanya terfokus pada upaya kuratif saja tetapi lebih mengutamakan upaya preventif untuk mendukung kebijakan pemerintah mengenai 1000 HPK yang bisa dimulai dari ibu hamil untuk menjaga asupan gizi yang baik bagi pertumbuhan bayi tersebutÂ
Tidak hanya sampai pada garis tersebut tetapi peran tenaga kesehatan bisa menjadi promotor yang memberikan ilmu-ilmu terkait stunting bagi masyarakat serta melakukan penyuluhan rutin terkait stunting melalui hal ini diseminasi informasi terkait stunting akan sangat membantu masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan terkait stunting.
Kolaborasi kebijakan perbaikan gizi 1000 HPK dengan kebijakan pemerataan pembangunan akan memberikan dampak yang luar biasa jika kebijkan 1000 HPK dilakukan penguatan sistem agar 1000 HPK dapat menjadi bagian dari budaya dan kehidupan sosial di masyarakat serta kebijakan pemerataan pembangunan juga terlaksana baik di tingkat daerah, provinsi maupun pusat khususnya untuk wilayah yang masih minim terhadap akses kehidupan khusunya wilayah Indonesia bagian timur.Â
Dengan hal ini, generasi bangsa Indonesia yang dirawat mulai dari sekarang akan menjadi aset yang mahal yang berdampak untuk meningkatkan daya saing negara, perekonomian serta pembangunan di Indonesia.
