Mohon tunggu...
Refandi MahardikaPratama
Refandi MahardikaPratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ilmu didapat dari berbagai macam cara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar Mempertanggungjawabkan Perasaan Melalui Akuntansi Pertanggungjawaban

10 Januari 2022   21:27 Diperbarui: 10 Januari 2022   21:39 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkenalkan saya Refandi Mahardika Pratama. Saya belajar di Universitas Muhammadiyah Malang, program studi manajemen. Sudah selayaknya  seorang mahasiswa menyalurkan ilmu yang didapat kepada masyarakat umum guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu caranya adalah dengan membagikan ilmu yang didapat melalui penulisan artikel yang dibagikan di media  masa. Penulisan artikel ini juga ditujukan untuk pemenuhan tugas mata kuliah Akuntansi Manajemen yang diampu oleh Ibu Chalimatuz Sa'diyah SE., MM.

Suatu perasaan sayang terhadap seseorang perlu dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban tersebut bisa dilakukan  dengan meluangkan waktu kita kepada  orang yang disayang, membantu  orang  yang tersayang dalam keadaan  senang maupun  susah, tidak mencurangi orang tersebut. Tentu masih banyak juga  cara yang dapat dilakukan untuk mempertanggungjawabkan perasaan. 

Dari pertanggungjawaban tersebut kita dapat melihat seberapa  besar perasaan sayang seseorang. Begitu juga dengan  Akuntansi, di dalam ilmu akuntansi ada yang disebut Akuntansi Pertanggungjawaban. Dengan akuntasi pertanggungjawaban seorang manajer dapat mengukur kinerja  suatu aktivitas, yang nantinya akan dijadikan pertimbangan pengambilan keputusan.

Apa Itu Akuntansi Pertanggungjawaban?

Akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan (Mulyadi, 2004: 218). 

Jadi intinya adalah akuntansi pertanggungjawaban merupakan laporan khusus untuk penilaian suatu kinerja. Suatu system pertanggungjawaban dirancang dari struktur organisasi dalam perusahaan.  Rancangan struktur organisasi tiap perusahaan berbeda-beda, perusahaan harus menemukan struktur organisasi yang cocok terlebih dahulu agar system pertanggungjawaban berjalan lancar.

Karakteristik Laporan Pertanggungjawaban

  • Laporan harus sesuai struktur  organisasi
  • Laporan harus konsisten bentuk dan isinya tiap diterbitkan
  • Laporan harus tepat waktu dan teratur
  • Laporan harus  mudah dipahami
  • Laporan harus memuat perincian yang memadai tetapi tidak berlebihan
  • Laporan harus analitis
  • Laporan menyajikan informasi mengenai unit fisik sekaligus rupiahnya

Akuntansi pertanggungjawaban pada dasarnya tidak boleh berfokus pada penyimpangan kinerja yang dilakukan oleh manajer, tetapi yang lebih utama adalah dengan memberi informasi bagaimana kegiatan yang menjadi tugas manajer pusat pertanggungjawaban dilakukan. Diharapkan informasi tersebut akan memberikan  motivasi bagi manajer untuk bekerja lebih efektif dan efisien serta dapat melakukan tindakan korektif  agar kinerja yang dihasilkan memperoleh hasil terbaik. Perlu diketahui juga dalam pelaksanaan laporan pertanggung jawaban aka nada suatu penyimpangan, agar tetap bertahan, sebuah perusahaan harus adaptif.

Setiap tindakan, pikiran, perkataan dan perasaan harus selalu dipertanggungjawabkan. Terutama dalam hal perasaan terhadap seseorang, perlu sebuah pertanggungjawaban agar perasaan tersebut dapat diukur dan dinilai seperti halnya dalam akuntansi pertanggungjawaban. Untuk memertanggungjawabkan perasaan kita  juga harus konsisten, dilakukan secara terus menerus, dan memberikan yang terbaik. 

Di dalam akuntansi pertanggungjawaban sebuah struktur organisasi menjadi sangat penting, seorang manajer divisi pemasaran tidak wajib untuk bertanggung jawab terhadap keseluruhan perusahaan. Manajer pemasaran tidak perlu sibuk untuk mengurus bagian produksi dan bagian lainya. 

Jadi jika usaha kita mempertanggungjawabkan perasaan tidak dihargai, maka kita harus menurunkan kualitas pertanggungjawaban kita. Mungkin dia tidak menempatkan kita diposisi tertinggi dalam hidupnya. Setelah semua kerja keras yang kita lakukan tidak dihargai, maka keputusan yang paling bijak adalah menurunkan tingkat tanggungjawab kita. Pertanggungjawabkan perasaan kita terhadap orang yang disayang sesuai dengan dia memposisikan kita dalam hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun