Mohon tunggu...
REFAEL MOLINA
REFAEL MOLINA Mohon Tunggu... -

BIARKAN KU MENULIS TENTANG KU, TENTANG KITA DAN TENTANG DUNIA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gaungnya Tidak Terdengar(?) (Mengkritisi Program Gong Belajar)

21 Oktober 2013   16:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:13 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh, hal ini kontras dengan budaya ketimoran kita. Betapa jelas bahwa para pelajar/peserta dudik memiliki energi untuk mengekspresikan diri dengan nge-suffle dan/atau dance ‘siang-malam’ ketimbang menghabiskan energi untuk belajar ‘siang-malam’. Inilah situasi rill kehidupan hedonisme dan sekularisme para pelajar kita.

Solusi
Ulasan diatas adalah penghambat paling utama, karena para pelajar kita sangat rentan dan cepat terjerat dalam arus hedonisme dan sekularisme yang ditawarkan kaum kapitalis. Kondisi tersebut memang tidak seluruhnya dilakonkan oleh pelajar kita, namun setidaknya ada sebagian pelajar kita yang terjebak dalam ‘jaring’ kaum kapitalis seperti disebutkan diatas.

Menjadikan mereka sebagai representasi dari perilaku pelajar kita di bumi cendana ini.
Sesunguhnya tidak ada kata terlambat bila kita ingin mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalahan diatas. Pada tataran ini, para orang tua dan pemerintah maupun semua stakeholders yang peduli dengan pendidikan seyogyanya memainkan peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

Untuk itu, hemat penulis tidak ada hal luar biasa yang dapat dilakukan untuk mengatasi perilaku pelajar kita diatas selain mengontrol dan mengawal setiap ‘tindak-tanduk’, perilaku anak-anak (siswa) dengan tidak membiarkan mereka terus menerus terlena dengan kebiasaan yang pada akhirnya berujung pada ‘trend’ menghabiskan uang, menyalah gunakan waktu waktu dan tenaga hanya untuk berhura-hura dan bersenang-senang demi menjaawab kepuasan diri sesaat, ketimbang mendukung mereka untuk menggunakan uang, waktu dan tenaga secara efektif untuk (keperluan) belajar.

Inilah tindakan wajar nan mulia bila di lakukan untuk mereka (siswa/siswi). Dengan demikian, maka gaung dari gong belajar dapat didengar oleh semua peserta didik di flobamora tercinta dan alhasil belajar dapat menjadi budaya dalam diri para peserta didik khususnya dan masyarakat kita pada umumnya. Semoga!!!***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun