4.Prinsip keadilan
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karyawan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
5.Prinsip hormat pada diri sendiri
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat jahat dan prinsip keadilan. Hormat pada diri sendiri maksudnya adalah perusahaan harus menjaga nama baiknya dengan menerapkan prinsip jujur, tidak berniat jahat, dan melakukan prinsip keadilan sehingga mendatangkan apresiasi yang baik dari lingkungan.
Pentingnya Etika Bisnis
Perilaku etik penting untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua perspektif, baik lingkup makro maupun mikro, yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Perspektif Makro; pertumbuhan suatu negara tergantung pada sistem pasar yang berperan lebih efektif dan efisien daripada sistem komando dalam mengalokasikan barang dan jasa. Pengaruh dari perilaku tidak etik pada perspektif bisnis makro adalah sebagai berikut:
1. Penyogokan atau suap; hal ini akan mengakibatkan berkurangnya kebebasan memilih dengan cara mempengaruhi pengambil keputusan.
2. Coercive act (Undang-undang Tindakan yang Tak Bisa Dimaklumi); mengurangi kompetisi yang efektif antara pelaku bisnis dengan ancaman atau memaksa untuk tidak berhubungan dengan pihak lain dalam bisnis.
3. Deceptive information (Informasi yang Menipu).
4. Pencurian dan penggelapan; dan unfair discrimination (perlakuan tidak adil).