Mohon tunggu...
Re Elhamination
Re Elhamination Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

CR7 PLAYS BALL. HANNIBAL LECTER KILLS PEOPLE. I WRITE. EVERYONE HAS A TALENT\r\n#FIAT JUSTICIA RUAT CAELUM.....:-)#\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Dejavu Manajemen PSIM&PERSIBA!

17 Juli 2014   04:04 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dejavu Manajemen PSIM&PERSIBA!

**Aksi Geruduk Pemain PSIM ke Balaikota, 15/07/2014, Akankah Menyelesaikan Masalah?~sumber foto:tribunjogja.com **

Manajemen PSIM&PERSIBA kembali berdejavu dengan kembali terjerembab dilubang yang sama bernama HUTANG! Koq bisa? Bisa saja, Manajemen PSIM&PERSIBA adalah bukti shahihnya.

Manajemen PSIM membiarkan KANKER AKUTnya meradang dengan kembali berkubang HUTANG. Pengalaman MIRIS musim2 sebelumnya manakala wisma PSIM, tempat pemain menginap, harus gelap-gulita karena listrik dicabut PLN akibat tunggakan rekening listrik - menunggak gaji pemain 3-6bulan yang hanya dilunasi sebulan – HUTANG sewa SMKJ, kandang PSIM – hingga duit sepatu pemain dimusim 2012/13, yang hingga kini tak jelas juntrungannya, bukan guru terbaik bagi mereka. Hasilnya jelas, gaji pemain selama 2 bulan terakhir sebanyak Rp200juta&dana sepatu pemain musim 2013/14 ini senilai Rp100juta, diHUTANG kini.

Tak mau kalah dengan saudara tuanya, Manajemen PERSIBA, membebeknya dengan berHUTANG gaji pemain&official tim dalam termin yang sama, 2bulan, setelah musim lalu tak kalah pahit, membayar gaji pemain ala tarkam. Hal ini cukup memberatkan pemain, mengingat mayoritas pemain sedang menjalankan ibadah Puasa Ramadhan&akan merayakan Idul Fitri, 2hal yang terkenal membutuhkan pengeluaran extra disini.

Pada titik kritis ini, Manajemen PSIM bisa disebut  CERDIK. Dengan cerdik kalau tak inign dikatakan licik, pihak Manajemen PSIM berusaha membangun opini diinternal tim&masyarakat, melalui media, bahwa semua kekacauan keuangan ini adalah buah dari kegagalan HS, Walikota Jogja kini. Manajemen PERSIBA malah lebih CERDAS lagi, menimpakan KEKURANGAN ini pada PSSI&PT.LI, yang hingga kiri tak pernah mencairkan bantuan Rp1M, yang mereka janjikan diawal musim.

Argumen2 diatas sebenarnya mudah terpatahkan jika pecinta bola Jogja&Indonesia jeli menilik polah mereka selama ini. HS, yang disebut sebagai biang kerok KEBANGKRUTAN PSIM, dalam struktur PT.PSIM, perusahaan pengelola(manajemen)PSIM, hanyalah berposisi sebagai Komisaris. Bagaimana seorang Komisaris perusahaan terus-menerus “DITEMBAK” sementara OKNUM2 yang bersentuhan langsung dengan tim laiknya DI aka Mb P(Dirut), ICD(Dir.Keu), MD(Manajer Tim), hingga JSK(Sekretaris Tim), bisa SELAMAT, bahkan sering memburuk2an kinerja HS diPSIM lewat komentar2 mereka dimedia. BODOHnya HS, setiap ada perombakkan manajemen diawal musim, OKNUM2 diatas tetap dimasukkan dalam tim&diberi posisi strategis. Berkaca pada fakta ini, sikap pemain2 PSIM yang menggeruduk Balaikota, mencari HS, tuk menanyakan kejelasan gaji&lainnya pada 15/07/2014, tak sepenuhnya tepat.

Lalu Manajemen PERSIBAmenyalahkan PSSI&PT.LI? OMG, please dech.. Bukankah OKNUM2 Manajemen PERSIBA pula yang turut men SUKSESkan KUDETA dari PSSI RASUNA saat menjatuhkan PSSI THE ENERGY? Bukaknkah saat IPL berjalan, OKNUM2 ini pula yang menjelek2an kompetisi IPL&menyanjung2 ISL sekaligus sering mengancam pindah ke ISL, yang katanya SUPER RAMAI&SUPER PROFESIONAL?

LUBANG2 yang menjerembabkan mereka sebenarnya LUBANG yang digalinya sendiri. Kegagalan Manajemen MENJUAL tim kepada sponsor adalah yang utama. Kebanggaan tak terhingga bermain di liga SUPER HEBAT yang dikelola operator SUPER WAHID, berbanding terbalik dengan kreativitas mereka dalammenjerat sponsor. Mengherankan memang, bermain diliga TERBAIK dengan pengelola kompetisi MAHA HEBAT, namun mereka tak berhasil meraih sponsor kakap. Sponsor teri, suplemen&ban, yang didapat kedua klub tersebut dengan campur tangan HMIS&HS, hingga kini klausul kerjasama&nominalnya tak jelas walau brand-nya telah terpampang. Yang jadi rancu, nama besar ISL pun TAK LAKU dimata penonton disini, karena stadion jarang FULL HOUSE.

Pola pikir mayoritas OKNUM manajemen yang masih terkungkung POLA LAMA : APBD, adalah handicap berikutnya. Padahal Keputusan Mendagri telah jelas2 melarang APBD digunakan untuk membiayai sepakbola professional. Larangan ini awalnya berusaha diakali lewat jalurdana hibah. Namun setelah Ketum&Manajer PERSIBA, HMIS, diseret kasus PDHKBP, nyali HS pun ikutan mengkeret. Alhasil PSIM&PERSIBA pun menggantungkan hidup pada kedermawanan donator serta kebaikan hati beberapa pengurus.

Lubang lainnya ialah TERLALU BERGANTUNG pada satu orang. Jikalau mayoritas umat manusia bergantung pada TUHAN YME dalam menjalani kehidupan, Manajemen PSIM&PERSIBA bergantung pada sosok HS&HMIS, dalam MENGHIDUPI klub. Alhasil saat HMIS tersandung MEGA KOPSI PDHKBP, dilanjutkan dengan pencalegan dirinya dari PDIP tuk DPRRI, berikut posisi TAK RESMInya sebagai penanggung jawab pemenangan JOKOWI-JK diPilPres2014 daerah Jateng-DIY sisi selatan, yang kesemuanya membutuhkan DUIT LEBIH, PERSIBA pun MEGAP2. HS, yang selama ini dikenal CERDAS BERHITUNG pengeluaran ditambah kasus PDHKBP yang menjerat seniornya diBantul, mengkeret sepak terjangnya dalam usaha mengakali dana hibah. Imbasnya PSIM pun SESAK NAFAS. Lubang yang menganga ini ibarat BOROK, yang bila tak segera diobati&ditutupi akan bertambah parah. Perjuangan membara punggawa Laskar Mataram hingga kini menguasai papan atas DU PT.LI bisa saja MATI, jika permasalahan PERUT ini tak segera diselesaikan. Usaha tak kenal lelah personil Laskar Sultan Agung bisa saja mencapai TITIK JENUH jika permasalahan HIDUP ini tak segera dicarikan jalan keluarnya.

Dahulu Manajemen PSIM&PERSIBA, bisa BERDALIH adanya IPL sebagai biang kerok sepinya penonton&kegagalan mereka mngikat sponsor, kini setelah liga tersebut diBUNUH MATI, KAMBING HITAMNYA siapa lagi?

Sayangnya, manajemen PSIM&PERSIBA sepertinya masih ENGGAN menanggalkan EGO, berlapang dada mengakui KESALAHAN, BELAJAR dari itu serta FOKUS bertindak lebih baik lagi tuk menyelamatkan tim2 yang NYARIS KARAM ini. Komentar yang didapat pada 15/07/2014, masih segendang sepenarian, yang satu MENUNGGU langkah selanjutnya dari HS, lainnya MENUNGGU hasil lobby ke PSSI&PT.LI tuk segera mencairkan PEPESAN KOSONG bantuan RP1M yang dikoar2kan sebelumnya.

Sepelemparan batu diutara Bantul&Jogja, manajemen sebuah klub BAHU-MEMBAHU bersama supporternya, tahap demi tahap mandiri menghidupitim sepakbolanya. Andai semuanya TAK MALU belajar dari itu, tentu takkan ada DEJAVU Manajemen PSIM&PERSIBA!

Fiat Justicia Ruat Celum

No Hurt Feelings


14055194341616366672
14055194341616366672

***Sumber gambar : koleksi pribadi-antitank-solidaritas wartawan untuk udin***

****Sumber kencono tambahan :

SKH Kedaulatan Rakyat-Harian Jogja-Tribun Jogja-SINDO Jateng-DIY-JawaPos Radar Jogja edisi 01/01/2014-16/07/2014****

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun