Mohon tunggu...
Reefi Anggie
Reefi Anggie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai saya refi anggie silvia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Perdagangan Global dalam Menghadapi Krisis Pangan di 2024: Studi Kasus Afrika dan Timur Tengah

8 Oktober 2024   10:33 Diperbarui: 8 Oktober 2024   11:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Krisis pangan yang melanda Afrika dan Timur Tengah pada tahun 2024 mencerminkan besarnya tantangan yang dihadapi kebijakan perdagangan global. Perubahan iklim, konflik, dan pandemi yang sedang berlangsung telah memperburuk ketahanan pangan di kawasan ini sehingga memerlukan perhatian dan kolaborasi internasional yang lebih besar. 

Afrika, dengan populasinya yang terus bertambah, menghadapi masalah struktural dalam produksi dan distribusi pangan. Sementara itu, Timur Tengah, yang sangat bergantung pada impor, terperosok dalam krisis akibat fluktuasi harga dan gangguan pasokan. Kebijakan perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan sangat penting untuk merespons situasi ini.

Pertama, perlunya peningkatan kerja sama antara negara produsen dan konsumen untuk menjamin stabilitas pasokan. Organisasi internasional harus berperan aktif dalam memfasilitasi dialog antar negara yang terkena dampak, guna menciptakan perjanjian perdagangan yang saling menguntungkan. 

Kedua, investasi pada infrastruktur dan teknologi pertanian di negara-negara rentan sangatlah penting. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas, namun juga memperkuat ketahanan pangan di masa depan. Kebijakan perdagangan yang mengutamakan akses terhadap sumber daya dan teknologi akan memungkinkan negara-negara di Afrika dan Timur Tengah membangun ketahanan pangan. 

Selain itu, penghapusan hambatan perdagangan dan tarif yang tidak perlu akan mempercepat aliran pangan, sehingga membantu memitigasi krisis yang ada. Dalam konteks ini, pendekatan berbasis keberlanjutan adalah kuncinya. Kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan dan praktik ramah lingkungan tidak hanya akan menguntungkan produsen lokal, namun juga membantu menjaga ekosistem yang mendukung produksi pangan. 

Secara keseluruhan, kebijakan perdagangan global harus beradaptasi dengan realitas baru yang diakibatkan oleh krisis pangan di Afrika dan Timur Tengah. Hanya dengan kolaborasi erat dan komitmen terhadap keberlanjutan kita dapat membangun sistem pangan yang lebih adil dan tangguh untuk masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun