Mohon tunggu...
Reitsa Ramadhani
Reitsa Ramadhani Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI JURUSAN BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM UIN WALISONGO SEMARANG

HOBI SAYA MENGGAMBAR DAN GEMAR MELIHAT LANGIT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tragedi Kekerasan Di Pondok Pesantren: Menggali Akar Dan Mencari Solusi Menggunakan Penerapan Manajemen Dakwah

30 Mei 2024   16:36 Diperbarui: 30 Mei 2024   16:56 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemunduran moral ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti emosi yang tidak terkendali, kesalahpahaman dan kurangnya pengawasan yang efektif. Dalam kasus ini pelaku merupakan senior korban di pondok pesantren yang merasa geram karena korban yang dianggap tidak kooperatif. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahpahaman dan emosi yang tidak terkendali dapat berujung pada tindakan kekerasan .

  • Pengawasan yang efektif terhadap pengasuh, guru dan pengelola pondok pesantren sangat penting untuk mencegah kemerosotan moral dan tindakat kekerasam. Mereka harus mampu mengidentifikasi potensi konflik dan mengambil tindakan sebelum konflik menjadi lebih besar.
  • Dalam manajemen dakwah peran manajemen dakwah dalam  menegakkan nilai-nilai moral dan anti kekerasan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
  • 1. kegiatan dakwah haruslah megajak dan menyeru seseorang melakukan kegiatan untuk kebaikan dan menghindari yang mungkar dan menjalankan yang maruf.
  • 2. manajemen dakwah dapat menjadi penengah konflik yang efektif dengan menerapkan nilai-nilai Islam, mencari solusi yang adil dan bermoral dengan demikian pelaksanaan manajemen dakwah dapat mengurangi konflik dan meningkatkan kesadaran santri terhadap tindakan kekerasan.
  • 3. mengembangkan nilai-nilai agama yang moderat, mengembangkan nilai-nilai agama yang moderat pada diri masing-masing santri yang dapat menciptakan lingungan sosial yang inklusif dan saling menghargai. Dengan demikian manajemen dakwah dapat menegakkan nilai-nilai anti kekerasan dan mengurangi kekerasan di lingkungan pondok pesantren.
  • 4. pendidikan karakter santri, pendidikan karakter santri yang tujuan utamanya pada nilai-nilai anti kekerasan dapat membantu menciptakan santri-santri yang berakhlak mulia. Kegiatan manajemen dakwah harus terlibat dalam mendampingi santri dalam pengembangan spiritual serta memberikan nasehat dan bimbingan yang diperlukan agar santri tumbuh menjadi pribadi yang seimbang dan produktif.
  • 5. Perencanaan khotbah yang tepat dan sistematis sangat penting untuk menumbuhkan nilai-nilai moral dan anti kekerasan. Penelitian M. Sadam Rofsanjani menunjukkan bahwa perencanaan dakwah yang baik dapat meningkatkan kualitas santri.
  • 6. Implementasi Fungsi Manajemen, penerapan fungsi manajemen yang efektif di pesantren sangat diperlukan. Penelitian M. Sadam Rofsanjani menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan manajemen seperti perencanaan, perancangan dan evaluasi dapat membantu mencapai tujuan pengembangan akhlak santri. Impementasi fungsi manajemen yang efektif dalam pondok pesantren sangat penting. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di pondok pesantren dapat terpantau dan diawasi secara efektif.
  • 7. Motivasi dan bimbingan yang tepat juga sangat penting untung mengangkat nilai-nilai peserta didik. Penelitian Suwarno menunjukkan bahwa motivasi dan bimbingan dapat membantu membentuk akhlak siswa sesuai syariat Islam.
  • 8. pengembangan keterampilan di lingkungan sosial yang sesuai dengan nilai-nilai moral juga sangat penting dibentuk.
  • Pendidikan moral dan perilaku hormat terhadap orang lain di lingkungan sosial sanagat penting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berperilaku hormat. Tujuan pendidikan akhlak di pondok pesantren adalah untuk membina para santri-santri nya agar memiliki akhlak yang baik, dan berperilaku saling menghargai, menghormati guru, orangtua,teman sebaya, atau yang lebih tua darinya. Pendidikan akhlak di pondok pesantren tidak hanya berfokus pada teori namun juga implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Para santri harus diajarkan untuk menerapkan nilai-nilai moral pada kehidupan sehari-hari seperti bersalaman ketika betemu guru, berkata-kata yang baik dan sopan, tidak bersikap angkuh, saling menyayangi dan menghormati sesam. Dengan demikian santri dapat menjadi figur yang mulia dan berperilaku baik di lingkungan sosial. Segala hal upaya harus harus dilakukan untuk mengembangkan akhlak agar para santri dapat menjadi pribadi yang berakhlak mulia. Begitu pentingnya peran seorang guru bagi para santri nya. Seorang guru dituntut agar bisa menuntun para santrinya untuk berjalan dijalan yang benar Kasus-kasus kekerasan seperti yang dialami Bintang merupakan satu dari banyak nya kasus kekerasan yang terjadi di Indonesia yang terekspost. kesimpulan, Kasus-kasus seperti pembunuhan santri ini menunjukkan bahwa kerusakan moral dan kekerasan telah menjadi masalah serius di banyak pesantren. Untuk mencegah kekerasan dan mengembangkan moral yang baik pada para santri, diperlukan investasi yang lebih serius dalam manajemen yang efektif.  Dalam beberapa kasus, polisi menangkap pelaku dan menahan mereka untuk penyelidikan lebih lanjut. Namun, kasus-kasus ini menunjukkan bahwa diperlukan tindakan yang lebih serius untuk mencegah kerusakan moral dan kekerasan di pondok pesantren. Masyarakat, pemerintah dan pemimpin pondok harus bersinergi mencegah kekerasan dan membina budi pekerti yang baik di kalangan santri.

           

            DAFTAR PUSTAKA

"Motif dan Kronologi Penganiayaan Bintang Balqis Hingga Tewas, Santri Ponpes Al Hanifiyyah Pelaku Masih Sepupu -- Rublik Depok" https://depokraya.pikiran-rakyat.com/peristiwa/amp/pr-3297777644/motif-dan-kronologi-penganiayaan-bintang-balqis-hingga-tewas-santri-ponpes-al-hanifiyyah-pelaku-masih-sepupu?page=all

"Apa Motif Penganiayaan Yang Tewaskan Santri Ponpes Kediri? "https://tirto.id/apa-motif-penganiayaan-yang-tewaskan-santri-ponpes-kediri-gWoJ

Rofsanjani. Sadam (2021) Implementasi Fungsi Manajemen Dakwah Pondok Pesantren Nahdatul Muslimin Undaan Kudus

Ulfa, siti maria. (2023) Peran Manajemen Dakwah Dalam Meningkatkan Nilai-Nilai Agama di Majelis Taklim Ibu-Ibu Rutin Jum'at Masjid Nurul Amin Sungai Rengit Murni Kabupaten Banyuasin.ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin. Vol.2, No.10, September.

"5 Fakta Menarik Kasus Penganiayaan Santri Bintang Balqis Maulana Hingga Tewas di Ponpes Hanifiyyah Kediri -- Surabaya  Liputan6.com" https://www.liputan6.com/amp/5542287/5-fakta-menarik-kasus-penganiayaan-santri-bintang-balqis-maulana-hingga-tewas-di-ponpes-hanafiyyah-kediri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun