mari sama sama memandangi api lilin ini, dinda..
yang meliuk lembut tapi tetap saja menggoda mata mata kita ..
ah, lama sekali bukan kita tak pernah menikmati solitari?
pada gores sinar yang gugup sekaligus sunyi..
lalu kita bisa mengingati lagi masa masa ketika kau merona malu..
indah sekali waktu itu..
ah, sekarang pasti juga..
hanya saja aku tak lagi sering menatapimu lama lama..
apa kau kehilangan, dinda?
Asal kau tau..
aku lelah menghilang dan ingin sekali kembali..
pada ruang dengan nyala lilin yang membiaskan wajah malumu..
pada hamburan sunyi yang mengalahkan puisi dan lagu lagu..
sungguh, dinda..
aku ingin kembali padamu..
(2155 : saat mati lampu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H