Setelah mengendapkannya sehari, saya lalu memutuskan buat menahan dulu hasrat turut serta mencicipi manisnya kembang gula bermesin ini. Saya nggak mau kerja keras banting tulang, bermacet-macet di jalan, nggak pernah melihat matahari dari rumah sendiri, berangkat pagi pulang larut malam (bahkan pagi lagi), hanya untuk membayar cicilan kendaraan.
Saya buang senyum lebar saya. Sekarang, saya kepalkan tangan sambil bilang, "Hayo Pak Jokowi! Buruan tepati janji soal transportasi massal yang terintegrasi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H