Meskipun tantangan tetap ada, upaya untuk membangun metodologi yang lebih inklusif dan adaptif akan membantu para peneliti dan akademisi untuk memahami fenomena keagamaan dengan lebih baik serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat Muslim secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!