Mohon tunggu...
Kurnia Hamidah
Kurnia Hamidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Halo!

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

3 Rahasia Sukses Tingkatkan Produktivitasmu!

26 Oktober 2021   17:37 Diperbarui: 7 Januari 2022   17:44 1403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi  chronotypes (Sumber: praxis.co.id)

Pernah tidak kamu sudah membuat list tentang apa saja yang ingin kamu kerjakan dalam satu hari bahkan satu pekan, tetapi ujungnya tidak ada satu hal pun yang terceklis? 

Parahnya, sampai esok dan seterusnya rencana tersebut hanyalah menjadi sebuah rencana usang yang tak pernah tuntas.

Sering kali kita berniat untuk hidup lebih produktif dengan menyusun segala rencana kerja kita, misalnya seperti rencana untuk rutin membaca buku setiap hari, belajar bahasa asing, membuat artikel, mendirikan bisnis baru, dan sebagainya. 

Namun dalam praktiknya, rencana tersebut kerap kali sulit untuk terealisasi karena harus menghadapi sederet hambatan.

Mungkin kita pernah mengira jika penyebab utamanya adalah karena kerap kali kita terkurung oleh rasa malas. Karena kalau saja kita mau bergerak dan tak pakai banyak alasan, mungkin saja semua pekerjaan tersebut telah selesai. 

Tapi kali ini cobalah sejenak untuk melihat lebih jauh ke dalam, apakah betul penyebabnya hanya sekedar karena malas?

Baru-baru ini saya membaca buku karya Fellexandro Ruby yang berjudul 'Yo Do You Discovering Life Through Experiments & Self-Awareness'. 

Setelah membaca bagian pertama dari buku ini, saya menyadari bahwa terlepas dari sebab malas, sebetulnya poin penting lainnya adalah kita harus mengevaluasi bagaimana cara kita menyusun rencana produktivitas.

Di dalam buku ini terdapat beberapa tips yang dapat saya ambil untuk meningkatkan produktivitas. Semuanya bermula dari bagaimana cara kita mengenal dan memahami diri kita sendiri. Karena dengan paham diri (self awareness) maka kita dapat mengerjakan semuanya menjadi jauh lebih mudah.

Berikut ini adalah beberapa tips yang saya ambil untuk meningkatkan produktivitas :

1. Kelola fokus dengan “the rule of three"

Kita menyadari bahwa keinginan manusia itu banyak sekali. Coba tengok kembali apa yang menjadi goals kamu selama satu tahun. Ada banyak sekali bukan?

Terkadang karena telalu banyak hal yang ingin kita capai, kita sampai bingung harus fokus mengerjakan yang mana terlebih dahulu.

Tak jarang, justru waktu yang kita punya malah terulur hanya untuk sebuah kebingungan, dan kemudian berujung dengan tidak mengerjakan apapun.

Ilustrasi kelola fokus dengan membuat catatan (Sumber: id.pinterest.com/lexanddesign)
Ilustrasi kelola fokus dengan membuat catatan (Sumber: id.pinterest.com/lexanddesign)

Profesor Harvard, George Miller yang menerbitkan buku 'The Magical Number Seven, Plus and Minus Two' mengemukakan bahwa manusia itu memiliki kesulitan untuk mengingat lebih dari tujuh sampai sembilan angka dalam ingatan jangka pendek. 

Riset lebih lanjut mengemukakan bahwa jumlah informasi yang dapat kita ingat dalam ingatan jangka pendek lebih sedikit, maksimal tiga sampai empat informasi.

Dengan adanya Rule of three ini, kita dapat menggunakannya untuk lebih mengerucutkan rencana kita menjadi 3 kategori penting, sehingga kita dapat lebih fokus dan berkonsentrasi dalam mengerjakannya. 

Mari kita evaluasi lagi, kira-kira selama satu tahun ke depan, tiga target terbesar apa yang ingin kamu capai? 

Dan agar bisa mencapai target tersebut, tentukan juga tiga hal berkontribusi apa yang setiap harinya dapat rutin untuk kamu lakukan?

Contoh planning dengan rule of three (Sumber : dokumen pribadi)
Contoh planning dengan rule of three (Sumber : dokumen pribadi)

Dengan menggunakan rule of three ini, kita akan bisa lebih fokus dan berkonsentrasi kepada hal-hal yang memberikan kontribusi besar dalam hidup kita. 

Walaupun tiga hal itu kelihatannya sedikit, tetapi bayangkan jika dilakukan secara konsisten dalam satu tahun, sudah berapa banyak hal yang kita kerjakan?

Kalau kamu berhasil, selamat! Berarti sudah ada lebih dari 1.000 hal yang telah selesai kamu kerjakan. 

Seterusnya rule of three ini dapat dikembangkan lagi menjadi 3 target selama satu hari, satu minggu, satu bulan, dan juga satu tahun.

2. Kerja pintar bukan kerja keras

Pernahkah kamu ada di titik dimana kamu merasa sulit sekali ketika melakukan pekerjaan-pekerjaanmu? Atau sudah bekerja keras melakukan pekerjaanmu tetapi rasanya hasilnya belum juga maksimal? Jika iya, cobalah untuk mengevaluasi kembali to do list yang telah kamu buat.

Apakah kamu telah menempatkan aktivitas-aktivitasmu pada waktu yang tepat? Jika belum, ini adalah saatnya untuk mengatur ulang kembali bagaimana kamu mengelola waktu untuk kegiatan-kegiatanmu.

Kita membutuhkan energi untuk melakukan segala aktivitas. Otak kita membutuhkan kurang lebih 25% kalori untuk bepikir dan juga mengatur badan kita agar bisa berfungsi dengan baik. 

Selain itu ternyata tubuh kita juga memiliki jam biologisnya (chronotype) tersendiri yang diatur oleh DNA untuk mempengaruhi suhu badan, tekanan darah, kesiapsiagaan, energi, kreativitas, dll.

Oleh karena itu tidak heran jika setiap orang memiliki waktu efektifnya masing-masing. Tugas kita sekarang adalah untuk mengenali kapan jam pintar kita dan jam bodoh kita. 

Jangan-jangan selama ini penyebab kita merasa berat menjalankan aktivitas atau merasa pengerjaannya tidak maksimal adalah disebabkan karena kita bekerja di jam-jam bodoh kita.

Dengan mengetahui kapan waktu terbaik yang kita punya, kita dapat mengalokasikan energi kita secara maksimal untuk setiap pekerjaan yang ingin kita lakukan.

Tipe-tipe jam biologis (chronotype) menurut psikolog klinis, Dr. Michael Breus:

Ilustrasi chronotypes (Sumber gambar : aricove.com)
Ilustrasi chronotypes (Sumber gambar : aricove.com)

Ilustrasi  chronotypes (Sumber: praxis.co.id)
Ilustrasi  chronotypes (Sumber: praxis.co.id)

Chronotype mana yang kamu punya? Jika kamu masih belum mengetahuinya, kamu bisa mengikuti tesnya di sini

Jika sudah tahu, kamu bisa menggunakan chronotype ini sebagai langkah awalmu untuk mempermudah dalam mengatur waktu dan kegiatanmu. 

Tapi perlu disadari bahwa kita adalah manusia bukanlah robot yang harus terpaku pada aturan waktu yang baku, sehingga semuanya kembali pada bagaimana kamu memahami dan mengenali dirimu dengan lebih baik.

3. Kelola energimu, jangan sampai habis!

Pernahkah kamu merasa sudah beristirahat dengan cukup, tetapi kamu masih tidak memiliki energi untuk kembali beraktivitas?

Teryata energi kita bukanlah seperti baterai yang bila kita charge dengan istirahat yang cukup berarti energi kita bisa kembali terisi penuh sampai 100%. Itulah kenapa walaupun telah beristirahat dengan cukup, kita masih saja merasa lelah untuk menjalankan aktivitas.

Agar energi kita kembali full 100% kita juga perlu untuk bergerak dan berolahraga agar kapasitas baterai kita tumbuh. 

Selain itu perlu dipahami bahwa tak jarang tanpa kita sadari, kita juga merasa lelah sebab energi kita banyak terkuras habis karena denting notifikasi dari sosial media seperti WhatsApp, Instagram, Twitter, dll.

Itulah sebabnya energi yang cukup ketika beraktivitas itu sangatlah penting!

Bayangkan jika saya yang sedang menulis artikel ini, menulisnya langsung di jam seusai dimana saya baru saja menyelesaikan jadwal kuliah yang padat dalam satu hari. 

Tentunya energi saya sudah kelewat habis, dan jika dipaksakan untuk menulis maka saya sadar bahwa hasilnya tidak akan maksimal.

Dengan menyadari hal ini, saya bisa memilih untuk menulis artikel di jam pintar saya, yakni ketika energi yang saya punya masih terisi penuh. Atau setidaknya ketika saya harus terpaksa menyelesaikan artikel selepas kuliah, maka saya harus menyelipkan rehat diantara kegiatan yang menguras energi agar ketika saya menulis, energi saya tidak sepenuhnya ‘nol’ habis.

Dengan mengatur energi inilah kita dapat menuntaskan banyak hal dan menjadi lebih fokus.

Tiga hal tersebut merupakan kiat sukses dalam mengelola produktivitas. Tentunya yang paling penting adalah dalam mengerjakan segala sesuatu kita harus melakukannya dengan penuh kesabaran dan senantiasa mengevaluasi segala kelebihan dan kekurangan yang kita punya. 

Tidak ada segala sesuatu yang instan. Tetapi jika kita memiliki kemauan dan tekad yang kuat serta melakukannya secara konsisten, maka hasil yang kita tanam sekarang akan berbuah manis di masa depan.

Tetap semangat, dan semoga membantu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun