Kompas.com membawa angin segar bagi jurnalisme multimedia di Indonesia. Pada tahun 2014 Kompas.com merilis reportase interaktif pertama di Indonesia yang berjudul "Berebut Roh Soekarno". Kompas.com pun akhirnya merilis rubrik khusus reportase interaktif dengan nama Visual Interaktif Kompas (VIK) pada tahun 2016.
VIK ini bisa diakses melalui vik.kompas.com. Reportase-reportase yang ditampilkan di VIK ini sangatlah menarik bagi pembaca. Pembaca bisa melihat kombinasi teks, audio, video, infografis, dan lainnya dalam satu situs web.Â
Pembaca bahkan diajak untuk melakukan kegiatan interaktif saat membaca dari portal VIK. Pembaca terkadang diberi pilihan-pilihan tertentu saat membaca reportase di VIK.
Sebagai contohnya adalah reportase VIK tentang ikan Mola. Pada reportase ini pembaca diajak untuk menjadi ikan Mola selama satu hari. Pembaca bisa memilih makanan yang akan dimakan oleh ikan Mola. Ikan Mola akan mati apabila pembaca salah memilih plastik sebagai makanannya.
Reportase interaktif seperti ini sangatlah menyenangkan dan tidak membosankan. Pembaca akan merasa terbawa dengan suasana. Informasi pun akan lebih mudah diterima oleh pembaca.
Tidak mau tinggal diam, Tempo.co juga melakukan hal serupa. Melalui interaktif.tempo.co pembaca juga bisa melihat reportase interaktif yang disajikan oleh Tempo.co.
Salah satu contoh reportase interaktif dari situs interaktif.tempo.co adalah "Dari Rote Sampai Singkil". Reportase ini menyajikan data-data tentang program BAKTI Kominfo. Program-program untuk menjangkau daerah di Indonesia yang belum mendapatkan aksesÂ
Situs interaktif.tempo.co menyajikan data-data visual dengan interaktivitas bagi pembaca. Pada gambar di atas, pembaca dapat menekan tombol putar dan akan mendapatkan informasi terkait. Tentu saja hal ini sangat menarik bagi pembaca dari reportase interaktif tersebut.
Format interaktivitas seperti yang dibawakan oleh Kompas dan Tempo merupakan terobosan. Pembaca setia akan mudah didapatkan oleh media online untuk bertahan di bisnis ini. Memanfaatkan kombinasi teks, audio, video, dan lainnya akan sangat berguna. Agar bisa bertahan persaingan ketat pasar informasi.
Referensi