Barangkali Anda dan saya sering melupakan film-film animasi garapan Indonesia. Memang film animasi Indonesia tidak setenar film non-animasi Indonesia lainnya, namun bukan berarti film animasi Indonesia itu buruk. Meraih Mimpi (2009) nampaknya menjadi titik penting bagi film animasi Indonesia di layar lebar.Â
Film masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda pada tahun 1900 (Astuti, 2022, h. 6). Film animasi sendiri mulai dikenal masyarakat Indonesia sejak tahun 1933. Sejarah animasi modern di Indonesia diawali saat Presiden Soekarno mengirim Dukut Hendronoto untuk belajar langsung di studio Disney pada 1955 (Prakosa dalam Kurnianto, 2015, h. 245).
Setelah kembali ke Indonesia, Dukut Hendronoto lalu memproduksi film animasi pertama di Indonesia. Film tersebut diberi judul "Si Doel Memilih". Hal ini menjadi sejarah film animasi pertama di Indonesia (Kurnianto, 2015, h. 245).
Loncat berpuluh-puluh tahun kemudian pada tahun 2009. Indonesia akhirnya berhasil membuat film animasi 3D pertamanya dengan judul "Meraih Mimpi" (Kompas.com). Melansir dari Kompas.com film tersebut sukses ditayangkan di layar lebar internasional dan Indonesia.
Meraih Mimpi (2009) bercerita tentang perjuangan Dana dalam melawan ketamakan tuan tanahnya. Pengisi suara Dana sendiri adalah Gita Gutawa. Selain itu juga terdapat artis terkenal lain seperti Indra Bekti, Cut Mini, Surya Saputra, dan lainnya.
Plot utama film ini adalah perjuangan Dana dalam menyelamatkan kampungnya. Pairot sang tuan tanah ingin menggusur kampung tempat Dana tinggal. Pairot melakukannya dengan dalih dia adalah pemilik warisan resmi tanah kampung tersebut.
Dana yang dibantu Rai sang adik dan beberapa hewan hutan pun memulai petualangan. Dana pada akhirnya menemukan kebenaran. Dia menemukan rahasia yang selama ini disembunyikan Pairot sang tuan tanah.
Film ini tidak hanya bercerita tentang melawan ketamakan. Ada pesan-pesan lain yang dibawa di dalamnya. Seperti perjuangan Dana dalam melawan tradisi patriarki di kampungnya tersebut.Â
Meraih Mimpi (2009) digarap oleh studio animasi asal Indonesia yaitu Infinite Frameworks (IFW) yang berpusat di Batam. Melansir dari Kompas.com ada 145 animator Indonesia yang berkontribusi dalam pembuatan film ini.
IFW membuat film ini atas permintaan pemerintah Singapura. Meraih Mimpi (2009) merupakan adaptasi dari novel berjudul Sing to the Dawn karya Minfung Ho.
Awalnya film ini dirilis pada tahun 2008 dengan judul Sing to the Dawn dalam bahasa Inggris. Setelah ditayangkan secara internasional barulah film ini diadaptasi dalam bahasa Indonesia. Versi adaptasi bahasa Indonesianya baru dirilis setahun kemudian di bioskop-bioskop Indonesia.
Meraih Mimpi (2009) menjadi tonggak penting dalam perfilman animasi Indonesia. Semenjak keberhasilan IFW dalam pembuatan Meraih Mimpi, studio tersebut mulai dipercaya banyak orang. Banyak sekali film-film Indonesia maupun luar negeri yang menggunakan jasa IFW atau sekarang lebih dikenal sebagai Infinite Studios.
Menilik situs resmi dari IFW ada beberapa animasi 3D luar negeri yang digarap oleh studio tersebut. IFW ikut andil dalam produksi kartun Vampirina karya Disney. Hal ini tentu sungguh pencapaian yang luar biasa. IFW juga menggarap kartun animasi lain seperti Octonauts, Top Wing, Ollie and Friends, Munki and Trunk, dan lain-lain.
Pencapaian dari IFW ini memang sangat luar biasa. Mereka bisa sampai dipercaya oleh Disney dan Nickelodeon untuk menggarap serial animasi mereka. Tentunya hal ini menjadi motivasi bagi studio animasi Indonesia lainnya.
Sekarang ini sudah mulai banyak studio animasi di Indonesia. Setelah perilisan Meraih Mimpi (2009) mulai banyak animasi 3D asal Indonesia. Studio animasi di Indonesia mulai berani untuk mengambil langkah baru. Berikut ini beberapa film animasi 3D karya studio animasi dari Indonesia:
Kiko and Friends
Siapa sangka bahwa film kartun 3D ini merupakan buatan Indonesia. Tepatnya dibuat oleh MNC Animation. Kartun ini menceritakan petualangan Kiko dan teman-temannya di bawah laut.
Nussa
Film animasi pendek ini mulai tayang di Youtube sejak 2018. Nussa sendiri diproduksi oleh studio animasi asal Indonesia. Kisah tentang Nussa dan adiknya yang ingin terus belajar ini digarap oleh The Little Giantz dan 4 Stripe Productions.
Uwa and Friends
Uwa and Friends pada awalnya berjudul Uwa dan Rimba Indonesia. Hicca Studios Yogyakarta akhirnya memutuskan mengganti namanya agar bisa lebih diterima di kancah internasional. Animasi Uwa and Friends sendiri sudah ada sejak tahun 2011.
Tiga animasi 3D di atas mungkin hanya sebagian kecil saja. Masih banyak lagi animasi 3D asal Indonesia lainnya di luar sana (Dipa, 2023). Masih banyak animasi-animasi 3D keren lainnya yang bisa kita lihat.
Keberadaan film-film animasi 3D yang akhir-akhir ini muncul adalah sebuah kemajuan. Berawal dari sebuah studio di Batam yang memproduksi Meraih Mimpi (2009). Membuka jalan penting bagi studio lainnya untuk menapaki jalan tersebut. Semoga dunia perfilman animasi Indonesia semakin maju. Mari menunggu karya-karya luar biasa lainnya dari para animator Indonesia.
Referensi
Astuti, R. A. V. (2022). Filmologi Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press.
Dipa, M. (2023, July 22). Patut diapresiasi, ini daftar animasi 3D dari indonesia bertaraf internasional. Wartakotalive.com. Retrieved September 15, 2023, from https://wartakota.tribunnews.com/2023/07/22/patut-diapresiasi-ini-daftar-animasi-3d-dari-indonesia-bertaraf-internasional?page=allÂ
Kompas.com. (2009, July 27). Indonesia berhasil buat film animasi layar lebar pertama. Retrieved September 15, 2023, from https://tekno.kompas.com/read/2009/07/27/19194428/indonesia.berhasil.buat.film.animasi.layar.lebar.pertamaÂ
Kurnianto, A. (2015). Tinjauan singkat perkembangan animasi Indonesia dalam konteks animasi dunia. Humaniora, 6(2), 240-248.
