Mohon tunggu...
Redha Wahyu Pradana
Redha Wahyu Pradana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya bukan penulis ataupun pujangga. saya hanya menuliskan apa yang mengganjal di dada..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan dan Rinduku

31 Oktober 2014   02:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

untukmu yang terpisah ruang dan waktu

bahasa kalbuku lembut melantunkan doa untukmu

melelui tetes embun yang jatuh malu-malu

melalui bisik angin pagi yang menemani lelapmu

selalu ada hujan yang menggantikan tangisku

menyuburkan rindu-rindu yang membelenggu

ribuan kilometer yang menyekat ragaku

takkan mampu memenjarakan rasa cintaku

hujan selalu mengiringi tangisku

dinginnya merajam syaraf-syaraf rindu

di persimpangan jalan itu aku menunggu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun