Mohon tunggu...
REDEMPTUS UKAT
REDEMPTUS UKAT Mohon Tunggu... Lainnya - Relawan Literasi

Lakukanlah segala pekerjaanmu di dalam kasih (1kor. 16:14)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awam Katolik di Tengah Kemajemukan di Indonesia

13 Oktober 2022   21:11 Diperbarui: 13 Oktober 2022   21:18 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mewartakan Sabda Allah (Karakter Nabi)

Mewartakan Sabda Allah merupakan tugas semua orang Kristen karena pada dasarnya sebagai orang Kristen adalah panggilan kepada karya kerasulan. Dalam Lumen Gentium dikatakan bahwa setiap orang beriman memikul tanggung jawab mewartakan sabda Allah kepada orang lain. Sebagai awam katolik tugas ini pun menjadi sangat penting. Tetapi cara pewartaan seorang awam katolik tidaklah sama dengan para imam lewat homili atau kotbah di gereja -- gereja melainkan lewat serangkaian cara yang unik yang mudah dimengerti oleh masyarakat pada umumnya. Karena itu seorang awam katolik dituntut untuk bisa menjadi kitab suci yang hidup. Artinya perbuatan dan tindakannya merupakan perwujudan kitab suci sendiri sehingga menjadi teladan bagi sesama.

Dalam kitab suci hal ini juga ditegaskan oleh Tuhan Yesus. Ia berkata, "hendaklah terangmu bercahaya di depan manusia sekian, hingga mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan bapamu yang di Surga" (Mat. 5:16 ). Pada tempat yang lain Rasul Paulus juga berkata, "celakalah aku bila tidak mewartakan Injil" (1 Kor 9:16).

3. Memimpin diri dan Sesama (Karakter Raja)

Seorang awam katolik juga diserahi tugas untuk memimpin tetapi tidak sebagaimana yang dijabat oleh para imam melainkan dalam arti yang jauh lebih luas. Awam katolik diberikan tugas sebagai pemimpin dalam hal religius maupun dalam hal -- hal duniawi. Dalam hal religius awam katolik dapat menjadi pemimpin di KUB -- KUB dan di lingkungan masing - masing. Dalam hal duniawi mereka mempunyai peran sentral yang mencakupi seluruh bidang kehidupan dan bidang profesi manusia.

Konsili Vatikan II menyatakan secara jelas bahwa kaum awam berperan dalam semua hal yang menyangkut tata dunia yaitu kepentingan kehidupan keluarga, kebudayaan, perekonomian, kesenian dan profesi -- profesi lembaga -- lembaga masyarakat politik, hubungan internasional dan hal -- hal sejenis demikian pula perkembangan dan kemajuannya. Di mana hal -- hal ini tidak diurus oleh para imam atau kaum tertahbis.

Dalam sejarah Indonesia, peranan awam katolik cukup menonjol. Ada tokoh -- tokoh awam katolik yang kiprahnya dikenal oleh seluruh bangsa Indonesia. mereka itu diantaranya I. J. Kasimo, S. Kartodirjo, Yos Sudarso, Jakob Oetama dan P.K. Ojong serta masih banyak lainnya. Mereka tidak saja menjalankan peranan sebagai anggota gereja katolik yang setiap minggu mengikuti misa di gereja, tetapi juga menunjukkan peranan sebagai orang katolik yang mampu tampil di panggung Indonesia sambil melakukan tiga misi Kristus sebagai imam, nabi dan raja.

I. J. Kasimo misalnya, ia dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai seorang pelopor kemerdekaan Indonesia.  Setelah kemerdekaan Indonesia, ia juga pernah menduduki jabatan -- jabatan penting dalam pemerintahan. Pada masa kabinet Amir Syarifudin, ia menjabat sebagai Menteri Persediaan Makanan Rakyat. Pada Masa pemerintahan Hatta I dan II, ia menjabat sebagai Menteri Persediaan Makanan dan Kemakmuran. Pada masa pemerintahan Burhanudin Harahap, ia menjabat sebagai Menteri Perekonomian.

Sebagai seorang katolik, I. J. Kasimo ikut mendirikan Partai Politik Katolik Indonesia. Ia juga memberi teladan bahwa berpolitik itu adalah suatu pengorbanan tanpa pamrih. Baginya berpolitik harus selalu memakai beginsel atau prinsip yang harus dipegang teguh. Oleh karena teladannya ini, Jakob Oetama pernah mengatakan bahwa I. J. Kasimo adalah salah satu tokoh yang memegang teguh motto salus populi suprema lex yang berarti kepentingan rakyat adalah hukum tertinggi.

Selain I. J. Kasimo, tokoh awam katolik lain yang cukup mencolok perannya adalah P. K. Ojong. Ia dan Jacob Oetama merupakan pendiri harian Kompas dan majalah bulanan Intisari yang saat ini menjadi surat kabar terbesar dan terluas wilayah penyebarannya. P. K. Ojong dikenal sebagai pribadi yang bersahaja, rajin,  ulet dan sangat taat beragama. Karena itu ia disayangi banyak orang dari berbagai kalangan baik Kristen maupun Islam. Ia hidup berbaur dengan semua orang tanpa membeda -- bedakan mereka.  Bahkan seorang temannya yang beragama Islam pernah menulis tentang dia, "hidupnya penuh dengan kegiatan untuk masyarakat dan bangsanya. Sebagai manusia, P. K. Ojong adalah seorang teman yang setia kawan, dan suka menolong kawan yang berada dalam kesulitan."

Kedua tokoh ini tidak saja mengambil peran sebagai tokoh awam katolik yang hebat tetapi mereka juga mengambil sikap -- sikap yang tepat sebagai seorang katolik di tengah kemajemukan di Indonesia. Karena itu mereka tidak hanya dicintai oleh sesama awam katolik melainkan juga dicintai dan dihormati oleh sesama yang bukan katolik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun