Mencintai tak semudah mengoceh.
Ada kata yang mesti diubah menjadi roti.
Mencintai tak semudah melangkah.
Ada jejak yang tak bisa dihapus sendiri.
Kata - kata romantis, akan habis bersama nafas yang dihembuskan.
Tapi mencintai, setiap kata adalah tepung - tepung yang siap diolah.
Jejak - jejak kaki, akan hilang oleh guyuran hujan dan keinginan.
Tapi mencintai, setiap jejaknya membekas dan tak bisa diartikan sekadar langkah.
Mencintai tak sesulit mengubah air menjadi anggur.
Cukup hati dibiarkan lapang menerima yang tak bisa diterima.
Mencintai tak sesulit berjalan di atas air.
Cukup jiwa diberi ruang mengampuni dengan rela.
Mencintai adalah api yang membakar namun tak melukai.
Mencintai bukan nafsu, bukan obsesi.
Mencintai tak buta, ia melihat dengan mata hati.
Mencintai tak mengambil namun memberi.
Atambua, 26 Februari 2022