Mohon tunggu...
Redaksi Maritim News
Redaksi Maritim News Mohon Tunggu... Aktris - Kemaritiman

Politeknik Negeri Samarinda

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tradisi Pedang Pora Persembahan Untuk Alumni Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Samarinda

9 Januari 2022   08:34 Diperbarui: 9 Januari 2022   09:36 3447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Kemaritiman Polnes

Taruna Kampus Pelayaran di Kalimantan yaitu Jurusan Kemaritiman Politeknik Negeri Samarinda menampilkan Tradisi Pedang Pora disalah satu acara pernikahan Anom Fathurroji A.Md ANT III dan Riri Nurjannah A.Md ANT III, yang merupakan Alumni Jurusan Kemaritiman Polnes pada hari Sabtu, 8 Januari 2022 di Giri Agung Sebulu, Kab. Kutai Kartanegara.

Tradisi Pedang Pora merupakan tradisi pernikahan untuk seorang perwira. Pedang Pora berasal dari kata Pedang Pura atau Gapura Pedang. Makna Pedang Pora yang dimaksudkan adalah iringan rangkaian pedang yang berbentuk gapura yang menandakan sebuah penghormatan bagi perwira yang akan memulai kehidupan baru dalam bahtera rumah tangga. Tradisi Pedang Pora dalam upacara pernikahan untuk perwira juga bertujuan menunjukkan dimasukinya kehidupan yang baru dalam berumah tangga yang sekaligus meninggalkan kehidupan yang lama sebagai perwira bujangan.

Sumber : Dokumentasi Kemaritiman Polnes
Sumber : Dokumentasi Kemaritiman Polnes

Ada beberapa tahap dalam pelaksanaan upacara tradisi pedang pora, salah satunya adalah Formasi Bersaf. Formasi Bersaf memiliki makna melukiskan kedua mempelai membuka suatu pintu gerbang kehidupan yang baru dengan berbagai rintangan yang siap menghadang, dengan kebersamaan, dan bermodalkan kesetiaan, kejujuran, dan saling menghargai sebagai suami istri semua akan dapat dilalui dengan mudah.

Selanjutnya ada Penjemputan pengantin dengan iringan musik dan puisi. Lalu dilanjutkan dengan tahap Hunus Pedang. Pedang terhunus melambangkan bahwa dengan tekad yang kuat dan disertai kasih sayang kedua mempelai, sudah sepakat untuk membuat suatu ikatan suci dan akan selalu siap mengatasi segala rintangan dan cobaan, baik suka maupun duka yang akan menghalangi dalam menempuh kehidupan secara bersama-sama.

Formasi selanjutnya yaitu Formasi Melingkar. Formasi ini melambangkan bahwa kedua mempelai telah sepakat untuk menjalin hubungan ikatan batin yang kuat sebagai suami istri hingga ajal yang akan memisahkan. Lalu ada Payung Pora, yang disebut Pedang terhunus ke atas membentuk payung. Formasi ini melambangkan bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi kedua mempelai dalam mengarungi bahtera kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun