Kompasiana-Indramayu, Perayaan 1 Muharam merupakan suatu pergantian awal tahun bagi umat Islam. Pada awal muharam merupakan era kejayaan Islam di zaman Rasulullah SAW dan para sahabat. Perayaan Muharam di Indonesia sendiri memang masih terbilang belum Massive, tidak seperti pada negara Timur Tengah lainnya.Â
Tentu ini merupakan suatu hal yang perlu dievaluasi bagi umat Islam bangsa Indonesia. Namun tidak bagi daerah atau komunitas yang memang kental dan tahu akan pentingnya perayaan 1 Muharam. Seperti halnya Pondok Pesantren Mahad Al-Zaytun, kini usai melaksanakan perayaan 1 Muharam 1441 H (1 September 2019), Di Al-Zaytun sendiri disebut dengan istilah Syuro, yang berarti hari Musyawarah.Â
Mengingat perayaan 1 Syuro PonPes Mahad Al-Zaytun terbilang unik, karena dihadiri oleh tokoh lintas agama dari dalam dan luar negeri. Adapun perayaan 1 Syuro Al-Zaytun 1441 H ini dimulakan dengan pentas seni tari dan musik baik tradisional serta nasional. Kemeriahan seperti ini jarang terlihat pada umumnya.
Dalam orasinya Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang (Syaykh Al-Zaytun) menyampaikan tentang tema sempena tahun ini, ialah "Menzahirkan Jati Diri Indonesia yang Hakiki"
Katanya "Jati diri Indonesia dilupakan oleh bangsanya sendiri. Sejak Tahun 1928, Indonesia Tanah yang sudah Suci, ini terpampang jelas dalam lagu Indonesia Raya 3 Stanza, namun umumnya masyarakat Indonesia meninggalkan tanah kita ke luar negeri (tanah suci). Setelah sadar bahwa bangsa indonesia ini suci dan ingin Merdeka. Merdeka ruh, Ilmu dan Pikir. Maka dasar Indonesia yang hakiki adalah nilai-nilai dasar Negara (Pancasila)".
Kenapa Pancasila?
Sila 1 (Ketuhanan yang Maha Esa)
Karena bangsa indonesia adalah bangsa yang besar punya kuasa memerintah segala makhluk. Manusia yang adil adalah mengakui Agama dan Tuhan yang maha Esa begitu pun sebaliknya. Banyak orang Komunis di indonesia, Haji. Himpun-himpun masukan, imani tuhan yang maha Esa. Sekarang adil, sudahkah kumpul antar umat beragama?
Contoh: masyarakat petani makamnya kok ini salip tapi disamping ada Lafadz Allah dan Muhammad. Zaman Dahulu Rasulullah SAW berteman akrab dengan saudara kaum Nasrani dan Yahudi. Tegas Syaykh, Kemanusiaan tidak bisa dipilah dan jauh lebih tinggi dibandingkan Agama.
Sila 2 (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)
Tadi Syaykh tanya, Pak fuad apa yang sulit bangkit bagi bangsa indonesia? Pak Fuad bilang, Sulit bangkit Pendidikannya. Ada Pendidikan yang diatur oleh DepDikNas dan ada oleh menteri Agama. Pendidikan yang adil dan beradab itu satu menteri satu departemen. Aturlah pendidikan melalui satu kementrian. Pendidikan itu mampu memberikan keberagaman yang baik (masyarakat Indonesia itu Heterogen).
Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Persatuan Indonesia Ialah dari Marauke sampai Sabang dan dari Sabang sampai Marauke. Ada tamu 1 Syuro disini dari Malaysia, Jauh-jauh dari Malaysia kenapa rindu? Jawabnya karena Persatuan. Mau dipindah kemana pun ibu kota, kita takut kalau disana ada keadaan negara tetangga (Brunei, Saba) jadi harus hati-hati dan tetap bersatu. Tapi kalau Persatuan Indonesianya belum dizahirkan, maka jati diri Indonesia bisa terabaikan. Sebelum bangsa lain membuat demokrasi, Indonesia sudah punya demokrasi.
Sila 4 (Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan)
Hikmah itu ilmu, Kebijaksanaan itu perbuatan. Permusyawaratan perwakilan itu demokrasi indonesia yang bagus (Ganda atau 2x). Perdana menteri inggris minta di tirukan, Amerika juga maka kembalikan kepada demokrasi indonesia yang asli. Oleh sebab itu, Jakarta ramah dan parpol ramai, tapi pejuangnya mau Membuat GBHN (Garis Besar Haluan Negara). GBHN itu gak perlu diamandenmen sebenernya gak usah. Kembalikan UUD 1945, jangan takut gimana? Sampaikan kepada seluruh bangsa INI JATI DIRI INDONESIA. Tema Sempena Syuro ini pun dipilih dengan permusyawaratan perwakilan yang mampu dipertanggungjawabkan. Tidak perlu memperpanjang debat UUD 1945. Kembali saja ke UUD 1945 yang hakiki. "Tegas Syaykh Al-Zaytun".
Sila 5 (Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia)
Demokrasi Indonesia itu santun dan cantik, pilih wakil rakyat yang mampu berpikir tajam penuh kebijaksanaan dan kembali ke jati diri bangsa Indonesia yakni Undang-undang Dasar 1945. Para hakikatnya tujuan demokrasi Indonesia ialah untuk mewujudkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selanjutnya Syaykh Al-Zaytun Mengajak membaca Asmaul Husna dan Asmaun Nabi sebagai rutinitas dzikir para Santri dan Mahasiswa di Kampus Al-Zaytun (Oxygen City). Apabila sila 1 sampai 5 terimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa Indonesia. Maka Keadilan otomatis akan terwujud. Seperti teladan Rasulullah SAW yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan kepada seluruh umat.Â
Dalam kisahnya menyuapi nenek Yahudi Buta yang sangat membenci Rasulullah SAW. Namun beliau tidak pernah sedikit pun membencinya, justru tetap dengan sepenuh hati menyuapi sang Nenek sampai 3 kali saban Ahad.Â
Untuk video lengkapnya tentang 1 Syuro 1441 H Al-Zaytun klik di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H