Mohon tunggu...
Recya Amalia
Recya Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Prof. Dr. Hamka

saya memiliki hobi membaca novel dan saya memiliki kepribadian yang istimewa menurut saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persaingan Bisnis dalam Perspektif Islam

12 Juli 2023   08:35 Diperbarui: 12 Juli 2023   08:38 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persaingan bisnis dalam perspektif Islam didasarkan pada prinsip-prinsip etika dan keadilan yang dijelaskan dalam ajaran agama Islam. Islam mengajarkan perlunya menjalankan bisnis dengan integritas, keadilan, dan menghargai hak-hak orang lain. Berikut adalah beberapa prinsip persaingan bisnis dalam perspektif Islam:

1. Larangan Riba (Bunga): Islam melarang riba, yaitu keuntungan yang diperoleh dari pinjaman uang dengan suku bunga. Bisnis yang melibatkan riba dianggap tidak etis dalam Islam. Oleh karena itu, persaingan bisnis dalam perspektif Islam harus dilakukan dengan menjauhkan praktik riba.

2. Keadilan dan Keterbukaan: Persaingan bisnis dalam Islam harus didasarkan pada prinsip keadilan dan keterbukaan. Penawaran dan permintaan harus berdasarkan harga yang adil, tanpa penipuan atau manipulasi. Islam mendorong transparansi dalam bisnis, sehingga konsumen dapat membuat keputusan yang tepat.

3. Persaingan yang Sehat: Islam mengajarkan agar persaingan bisnis dilakukan secara sehat tanpa melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Tindakan seperti manipulasi harga, pembajakan, atau penggunaan kekuatan ekonomi untuk menindas pesaing tidak diperbolehkan dalam Islam.

4. Keberkahan dalam Usaha: Islam mendorong umatnya untuk mencari keberkahan dalam usaha dan bisnis mereka. Ini berarti bahwa tujuan dalam berbisnis bukan hanya mendapatkan keuntungan materi, tetapi juga untuk memperoleh ridha Allah dengan cara berbuat baik, mempekerjakan orang dengan adil, memberikan kontribusi sosial, dan melakukan bisnis dengan etika yang baik.

5. Kerjasama dan Kemitraan: Islam menganjurkan kerjasama dan kemitraan dalam bisnis. Kemitraan yang saling menguntungkan dan saling menghormati antara pemilik bisnis, karyawan, dan pihak lainnya adalah penting dalam perspektif Islam. Hal ini menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan harmonis.

6. Saling Membantu dan Berbagi: Islam mendorong umatnya untuk saling membantu dan berbagi kekayaan dengan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Dalam persaingan bisnis, memberikan bantuan kepada pesaing yang mengalami kesulitan atau berbagi keuntungan dengan cara yang adil merupakan sikap yang dianjurkan dalam Islam.

Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang persaingan, terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 148:

وَلِكُلٍّ وِّجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يَأْتِ بِكُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

 Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia mpenghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

Perspektif Islam mengajarkan agar bisnis dijalankan dengan integritas, keadilan, dan keberkahan. Hal ini menciptakan lingkungan bisnis yang sehat dan memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Dalam praktiknya, umat Islam diharapkan untuk mematuhi ajaran-ajaran ini dalam persaingan bisnis mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun