Mohon tunggu...
Recya Amalia
Recya Amalia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Prof. Dr. Hamka

saya memiliki hobi membaca novel dan saya memiliki kepribadian yang istimewa menurut saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persaingan Bisnis dalam Perspektif Islam

12 Juli 2023   08:35 Diperbarui: 12 Juli 2023   08:38 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep-konsep seperti qaulan baligha, qaulan karima, qaulan marufa, qaulan layyina, qaulan maysura, qaulan sadida, dan akhlak memiliki hubungan erat dengan persaingan bisnis dalam perspektif Islam. Berikut adalah penjelasan tentang kaitannya:

1. Qaulan Baligha: Qaulan baligha mengacu pada perkataan yang matang dan bijaksana. Dalam konteks persaingan bisnis, hal ini berarti menjaga ucapannya agar tidak menyakiti, mencemarkan nama baik, atau memanipulasi informasi tentang pesaing. Ucapan yang bijaksana dan penuh tanggung jawab harus dijunjung tinggi dalam persaingan bisnis dalam perspektif Islam.

2. Qaulan Karima: Qaulan karima mengacu pada perkataan yang baik dan beretika. Dalam bisnis, hal ini mencakup menghindari gosip, fitnah, atau mengucapkan kata-kata yang kasar atau merendahkan. Qaulan karima mendorong umat Islam untuk berbicara dengan sopan santun dan menghormati pesaing serta anggota komunitas bisnis lainnya.

3. Qaulan Marufa: Qaulan marufa merujuk pada perkataan yang diterima dan dihargai oleh masyarakat. Dalam persaingan bisnis, hal ini berarti mengutamakan kejujuran dan transparansi dalam berkomunikasi dengan pesaing, pelanggan, dan pihak terkait lainnya. Menjaga reputasi yang baik dan membangun kepercayaan adalah penting dalam perspektif Islam.

4. Qaulan Layyina: Qaulan layyina mengacu pada perkataan yang lemah lembut dan penuh belas kasih. Dalam konteks persaingan bisnis, hal ini berarti berkomunikasi dengan sikap yang rendah hati, menghargai pendapat orang lain, dan bersikap empati terhadap pesaing atau rekan bisnis. Menghindari sikap sombong dan mengutamakan kesejahteraan bersama adalah nilai-nilai yang dianjurkan dalam Islam.

5. Qaulan Maysura: Qaulan maysura merujuk pada perkataan yang mudah diterima dan diterima dengan senang hati. Dalam persaingan bisnis, hal ini berarti menggunakan kata-kata yang menyejukkan, mendorong kerjasama, dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Menggunakan komunikasi yang efektif dan diplomatis dapat membantu memperoleh dukungan dan kerjasama dari pesaing dan pihak terkait lainnya.

6. Qaulan Sadida: Qaulan sadida mengacu pada perkataan yang lurus dan jujur. Dalam persaingan bisnis, hal ini berarti menghindari penipuan, manipulasi, atau tindakan yang tidak adil. Umat Islam diharapkan untuk berbisnis dengan integritas dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran serta keadilan.

Selain itu, akhlak atau perilaku yang baik juga sangat penting dalam persaingan bisnis dalam perspektif Islam. Mempertahankan etika yang baik, menjaga komitmen, berlaku adil, menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan adalah contoh-contoh akhlak yang dianjurkan dalam bisnis dalam Islam.

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ini, persaingan bisnis dalam perspektif Islam dapat menjadi lebih sehat, adil, dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun