Mohon tunggu...
Recia KurniaRachman
Recia KurniaRachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Sosiologi UNJ

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kesadaran Pemuda Terhadap Isu Sosial Melalui Media Sosial: Pergerakan Sosial Pemuda Indonesia Melalui Media Sosial

21 Maret 2023   15:40 Diperbarui: 21 Maret 2023   15:48 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun dampak positif dari media sosial yaitu dapat mengetahui berbagai macam informasi dan pengetahuan, menjalin komunikasi dengan banyak orang secara bersamaan, membangun relasi bahkan membentuk suatu komunitas, berkolaborasi, meningkatkan motivasi diri, membuka pola pikir individu, menciptakan inovasi/ tren baru yang bermanfaat, serta dapat meningkatkan kesadaran sosial terhadap isu sosial seperti isu pendidikan, lingkungan, ketimpangan, mental health, dan sebagainya. 

Namun sangat disayangkan dampak negatif cenderung mendominasi penggunaan media sosial terhadap individu/ pemuda. Oleh karena itu perlu bagi pemuda untuk melakukan gerakan dalam rangka meningkatkan kesadaran yang dimulai dari dirinya sendiri mengenai permasalahan yang terjadi melalui media sosial sebab meskipun media sosial disatu sisi memberikan dampak negatif, disisi lain menjadi wadah yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan dampak positif bagi individu lain/ pemuda melalui content/ kegiatan yang dilakukan.   

Tidak mudah bagi individu/ pemuda dalam melakukan pergerakan sosial mengenai isu sosial melalui platform media sosial sebab sangat rawan dengan kejahatan digital serta dapat menimbulkan pro dan kontra. Terlebih berbagai perspektif muncul yang dapat muncul dari berbagai pengguna terhadap gerakan sosial yang dilakukan pemuda. Selain itu konten yang edukatif dan bersifat positif jarang disukai atau jarang viral dibangdingkan dengan konten lain. Namun karena pemuda memiliki sifat ambisius, semangat, relasi yang luas, motivasi dan idealis yang tinggi membuat pemuda tidak mudah menyerah dalam melakukan pergerakan dan membentuk komunitas lalu menyebarkannya melalui media publik. Pergerakan sosial juga didasari oleh pendidikan yang dimiliki generasi pemuda. Melalui pendidikan inilah pengetahua, kesadaran, dan kepekaan pemuda terhadap isu sosial semakin meningkat. 

ISI 

Pergerakan sosial merupakan sekumpulan individu yang berkolaborasi dalam melakukan pergerakan dalam rangka mencapai perubahan sosial dan politik masyarakat menjadi lebih baik. Saat ini sudah banyak pemuda yang membentuk komunitas atau kelompok untuk melakukan pergerakan sosial dalam segala aspek kehidupan. Gerakan sosial yang dilakukan pemuda saat ini pun mengalami pergeseran yang dimana mereka memanfaatkan media sosial sebagai sarananya contoh melalui instagram dan tiktok terlebih kedua media sosial tersebut yang paling dominan digunakan oleh sebagian besar generasi muda. Dalam pandangan sosiologi kepemudaan, salah satu fakor pendorong terjadinya gerakan sosial adalah media massa. Berdasarkan data We are Social tahun 2022 mengutip dari Riyanto (2022) pengguna instagram di Indonesia menempati urutan kedua dengan persentase 84,8% dan pengguna tiktok di Indonesia urutan keempat dengan persentase 63,1%. 

Sudah banyak gerakan sosial yang dilakukan generasi muda Indonesia melalui media sosial ini contohnya seperti yang dilakukan oleh Pandawaragroup yang dimana terdiri dari 5 orang pemuda asal bandung. Kelompok pemuda ini melakukan aksi gerakan sosial mengenai isu lingkungan yang dimana mereka membersihkan aliran sungai/ kali dan kegiatannya tersebut dipublikasikan melalui media sosial seperti instagram dan tiktok sejak tahun 2022. Gerakan ini ditujukan bukan untuk benar-benar membersihkan sampah tetapi bertujuan untuk mengurangi sampah, seperti motto yang tercantum dimedia sosialnya yaitu "bukan membersihkan tapi mengurangi". 

Pengikut media sosial mereka juga mencapai 889k di instagaram dan 5,6M di tiktok dan sebagian besar pengikutnya merupakan generasi muda dari berbagai macam daerah bahkan lintas negara. Gerakan tersebut mendapatkan respon yang positif dari masyarakat dan pengguna media sosial. Namun tidak sedikit juga masyarakat yang merespon negatif hal tersebut dengan pandangan para pemuda hanya sekadar pencitraan, ingin viral, dan sebagainya. 

Aksi membersihkan lingkungan ini juga menginspirasi banyak pemuda untuk melakukan kegiatan yang serupa didaerahnya. Belum lama ini mereka bersama dengan content creator lainnya juga melakukan event membersihkan sampah dialiran sungai dan beberapa kali mengajak para generasi muda atau relawan untuk melakukan gerakan yang sama dan peka terhadap isu lingkungan khususnya. Gerakan yang dilakukan oleh Panwaragroup ini dinamai one day one trash bag, menjadi contoh gerakan sosial pemuda Indonesia melalui media sosial, yang sangat amat positif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya isu sosial demi generasi yang akan datang. 

Lalu ada gerakan 1000 guru dimana gerakan ini berfokus pada pendidikan di pedalaman. Gerakan ini dibentuk oleh Jemi Ngadiono sejak tahun 2013. Organisasi ini bertujuan untuk membantu pendidikan pedalaman Indonesia pada saat itu dengan mengajak para generasi muda untuk berkontribusi secara langsung dalam rangka memajukan pendidikan di pedalaman. Awal mula komunitas ini terbentuk yaitu melalui media sosial Twitter dan sudah diikuti oleh ribuan orang yang sebagian besar pengikutnya adalah generasi muda pada saat itu. Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk kritik kepada pemerintah mengenai ketidakmerataan pendidikan di pedalaman melalui media sosial (Wibisono, 2017). Serta gerakan sosial pemuda lainnya seperti Ketjil Bergerak yang merupakan komunitas pemuda yang bergerak dalam bidang pendidikan melalui metode seni dan budaya (Wiedarjati dan Pratiwi), aksi galangan dana untuk membantu korban bencana yang membutuhkan, gerakan literasi, gerakan indonesia mengajar, gerakan mahasiswa indonesia, dan lain sebagainya yang mencangkup segala bidang kehidupan masyarakat. 

Berdasarkan gerakan sosial yang sudah banyak dilakukan oleh pemuda memperlihatkan bahwa masih banyak generasi muda yang peka dan tinggi kesadarannya mengenai isu-isu sosial yang meliputi isu pendidikan, kemiskinan, kriminalitas, ketidakadilan, kesehatan, lingkunga, politik, ekonomi, isu gender, dan lain-lain. Hal ini menununjkan bahwa pemuda sensitif terhadap isu-isu sosial dan mereka terlibat didalamnya. 

Para pemuda juga berupaya untuk mengubah pandangan masyarakat mengenai generasinya yang cenderung mengalami penurunan akibat adanya perkembangan teknologi, khususnya media sosial, melalui kegiatan, aksi, dan gerakan sosial yang positif dan bermanfaat, serta melalui content yang edukatif, bersifat persuasif dalam melakukan perubahan sosial. Pemuda sebagai agent of change melalui aksi nyata tentu akan berdampak secara langsung bagi kehidupan masyarakat baik dimasa sekarang atau masa depan. Oleh karena itu pemuda dengan adanya media sosial dan perkembangan teknologi yang begitu pesat diharapkan dapat memperbaiki, berinovasi, dan memiliki kratifitas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dimasyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun