Jadi tindakan simbolik individu dilihat dari bahasanya. Kehidupan sosial individu selalu berkaitan dengan simbolik. Tujuan teori ini untuk menjelaskan dan memahami secara logis motif atau tindakan yang dilakukan individu. Oleh karena itu Goffman mencoba memperluas pemikiran dramatugi ini di bidang sosial dan mendalami lebih lanjut interaksionisme simbolik yang di bahas dalam bukunya  The Presentation of Self in Everyday Life.Â
Hidup bukan seperti drama tetapi hidup adalah drama - Goffman
Dalam membahas dramatugi Goffman membagi dua konsep besar yaitu front stage and back stage.Â
1. Front stage merupakan panggung depan, bagian pertunjukan yang berfungsi menjelaskan situasi kehidupan tokoh atau penyaksian pertunjukan. adapun bagian dalam front stage meliputi setting, front personal, dan expression equipment.
Setting adalah pendukung keberhasilan pertunjukan secara fisik yang harus ada jika sang aktor memainkan perannya. Sedangkan front personal adalah perlengkapan sebagai pembahasaan sang actor. dan expression equipment adalah peralatan untuk mengekspresikan diri yang diperankannya contoh property. expression equipmen terdiri dari appearance (penampilan) dan manner (gaya/perilaku).Â
2. Back stage adalah panggung belakang individu atau tempat individu mempersiapkan dirinya untuk di panggung depan seperti latihan yang akan ditampilkan, bersantai, dan kegiatan lain yang tersembunyi demi keberhasilan pertunjukan dalam diri sang actor di front stage. Di back stage ini karakter asli individu akan terlihat.Â
Jadi antara front stage dan back stage individu akan sangat berbeda bahkan jauh berbeda. Di back stage individu menjadi karakter aslinya sedangkan di front stage individu akan membangun citra dirinya baik menjadi positif maupun negatif dengan tujuan mengharapkan respon yang di inginkan dari penonton/ individu lain. Â
Pencitraan ini tergantung keinginan individu untuk dikonstruksian oleh masyarakat seperti apa, manner, perilaku, gaya, penampilan, dll dalam front stage dibuat sesuai dengan citra yang diinginkan individu.Â
Goffman mencoba menjelaskan dramatugi dalam pandangan sosiologi. Menurutnya perilaku individu dalam berinteraksi atau yang ditunjukan dikehidupan sehari-hari, penampilan diri invdividu sama hal nya dengan cara seorang actor yang menampilakn peran atau karakter orang lain disebuah pertunjukan drama/ teater. Managemet impression terus dilakukan individu dalam front stage  baik dalam konteks spontan maupun sudah direncanakan.Â
Seperti yang disebutkan sebelumnya dramatugi berkaitan dengan motif tindakan sosial individu. Dalam hal ini pemikiran Goffman juga dipengaruhi  oleh Weber yang dimana ia mengatakan bahwa setiap tindakan sosial yang dilakukan individu pasti memiliki motif atau tujuan yang ingin dicapai.Â
Jadi menurut Goffman seseorang melakukan pencitraan pasti ada suatu motif/ tujuan yang dingin dicapai dari respon orang lain. Goffman pernah mengatakan bahwa hidup bukan seperti drama tetapi hidup itu adalah drama. Artinya pada hakikatnya setiap individu melakukan dramatugi dalam kehidupan sehari-hari.