Mohon tunggu...
Recia KurniaRachman
Recia KurniaRachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Sosiologi UNJ

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengantar Pemikiran Tokoh Sosiologi Klasik: Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max Weber

10 September 2022   15:24 Diperbarui: 10 September 2022   15:25 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karl Marx (5 Mei 1818)

Pembahasan dari hasil pemikiran karl marx yang paling utama diantaranya :

1. Dialektika marx

Kata dialektika berasal dari bahasa yunani 'dialego' yang berarti pembalikan, bantahan. Jadi dialektika adalah pencapaian kebenaran melalui perdebatan dari satu pertentangan. Socrates berpendapat bahwa dialektika adalah sebuah metode untuk memperoleh pengetahuan melalui dialog. Sedangkan menurut Hegel dialektika adalah tahapan tesis (afirmasi), antitesis (pengingkaran) lalu menghasilkan sintesis (integrasi). Hegel juga membentuk prinsip dialektka ide yaitu kesadaran (ide) berkembang melalui proses dialektika dan perwujudan dari dunia ide itu adalah dunia realitas. Sedangkan marx membentuk prinsip dialektika materi yang menurutnya kenyataan berkembang melalui dialektika dan kesadaran (dunia ide) merupakan perwujudan dari dunia realitas.

Karl marx memiliki seorang sahabat dekat, putra pengusaha tekstil yaitu Friedrich Engels. Ia merupakan bapak komunisme, pencetus ideologi marxisme, dan yang mengubah pemikiran marx dari filosofis menjadi sosiologis. Selain itu Engels juga berkontribusi dalam beberapa karyanya marx seperti Das Kapital (1867) dan The Manifesto of The Communist Party (1948). 

2. Materialisme historis dan dialektis

Pemikiran materialisme ini didasari oleh dua tokoh yaitu Hegel (George Wilhelm Friedrich Hegel -- 1770) tentang dialektika idealis dan Feuerbach (Ludwig Andreas von Feuerbach -- 1804) tentang materialisme verbalis. Menurut hegel realitas atau kenyataan terdiri dari hal yang bersifat non-materi contoh ide, pikiran, akal. Sedangkan menurut Feuerbach materi bukan produk pikiran, tetapi pikiran itu sendiri hasil tertinggi dari materi.

Materialisme historis menafsirkan tentang kehidupan masyarakat berdasarkan landasan materi. Hal ini didukung oleh beberapa asumsi dasar yaitu :

  • Cara orang menyediakan kebutuhan material menentukan hubungan antar mereka, institusi sosial dan ide-ide mereka. Jadi dalam menyediakan kebutuhan material kita perlu memiliki hubungan dengan orang lain (bekerja), dengan institusi sosial dan bahkan dengan ide-ide mereka.
  • Sejarah manusia terjadi karena adanya keinginan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar secara terus-menerus. Oleh karena itu manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar dan menjadikannya sebagai motivasi ekonomi
  • Kekuatan produksi material (kerja) tergantung pada alat, mesin, pabrik, dan lain-lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
  • Wilayah kekuatan material produksi (kerja) menentukan relasi produksi
  • Keadaan individu bukan ditentukan oleh kesadaran sosial, tetapi keadaan sosial individu itu sendiri yang menentukan kesadaran individu. 

Materialisme dialektis menafsirkan segala fenomena alam berdasarkan landasan materi. Adapun asumsi dasar yang mendukungnya yaitu :

  • Benda merupakan kenyataan pokok, objektif, tidak hanya berada dalam kesadaran manusia
  • Secara otomatis, pengetahuan realitas tidak dapat dipisahkan dengan kesadaran manusia
  • Materialisme mengakui bahwa kenyataan ada di luar persepsi kita tentangnya. Jadi kenyataan objektif merupakan penentu akhir terhadap ide.
  • Dengan meyakini kebudayaan akan mengalami kemajuan. Menurut marx kemajuan kualitatif berupa masyarakat tanpa kelas (komunis)

Asas materialisme dialektis meliputi : gerak/ perubahan, berelasi/ perubahan yang terjadi saling berhubungan, perubahan dari kuantitatif (evolusi) menjadi kualitatif (revolusi) dan sebaliknya, serta kontradiksi/ adanya pertentangan dari bentuk terdahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun