Mohon tunggu...
Rebiyyah Salasah
Rebiyyah Salasah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mahasiswa yang ke-maha-an nya dipertanyakan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baru di Dua Satu

23 Mei 2016   14:52 Diperbarui: 23 Mei 2016   15:19 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momentum hadir dan dirayakan bersama,
Semua menginginkannya tidak terkecuali para pengharap yang duduk manis menunggu senja.
Kadang kita lupa semesta selalu siap sedia menyiapkan segalanya.
Ketika momen itu tiba, seluruh alam raya turut bahagia; sorak sorai bak semesta hanya milik si empunya hari bahagia.

Prosesi sederhana,
Kejutan tak disangka.
Terkadang, perlu menyepi dengan semesta;
Biar lebih memaknai apa yang telah dilewatkan sampai beranjak dewasa,
Biar lebih memaknai usia, tua, dan bijaksana seharusnya berjalan bersama.

Hanya ditemani semesta,
Lalu bersyukur karena telah diberi segalanya,
Ditumbuhkan harap untuk menatap angan di ujung sana,
Meniti langkah demi langkah untuk mencapainya tanpa harus lupa mensyukurinya

Datanglah si yang paling tabah: Hujan Bulan Juni
Menginginkan hal sederhana namun berarti,
Dibalut sajak-sajak dan puisi,
Ia berlari-lari sesudah itu berhenti sambil membaca mantra: Yang fana adalah waktu, kita abadi.

Orang-orang digagalkan rencananya,
Tanpa menyerah merapalkan doa agar berbahagia.
Ia datang dengan setengah putus asa
Ia lupa kalau hadirnya selalu jujur tanpa sandiwara

Keluarga-keluarga kecil tertawa
Berkumpul tanpa sekat apa-apa,
Ketika akhirnya nyawa dan semesta berharap bahagia

Kemudian puluhan lilin dinyalakan,
Aku dibakar bersama nyala api kesalahan,

Kata Nietzche:
bagaimana bisa menjadi Baru tanpa terlebih dahulu menjadi Abu?

Lalu..
Menjadi baru
 di angka dua satu.

----Terimakasih untuk siapapun yang menjadi bagian dari proses menuju dua satu,
siapapun yang menjadi saksi kelahiran baru---

Sleman, 22 Mei 2016
R

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun