Mohon tunggu...
Rebiyyah Salasah
Rebiyyah Salasah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Mahasiswa yang ke-maha-an nya dipertanyakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Kasih(an) di Sekolah

2 Maret 2014   16:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada dipikiran Anda setelah melihat gambar di atas? Saya rasa gambar di atas mewakili perasaan kita kini sebagai siswa SMA. Kian tinggi jenjang pendidikan yang dijalani sepertinya kian berat juga ‘penderitaan’ yang harus ditanggung. Di SMP, kita masih bisa bersantai ria, waktu bermain masih banyak dan tugas pun tidak terlalu berat, tapi kini setelah memasuki SMA rasanya semua terbalik. Waktu belajar, mata pelajaran juga tugas semuanya serba banyak. Seringkali semua itu membuat masa remaja begitu cepat terlewati.

Entah berlebihan atau tidak namun itulah cerminan siswa SMA masa kini. Sangat berat baban yang ditanggung para siswa. Seperti dikatakan Rhenald Kasali dalam sebuah artikelnya bahwa orang tua dan guru di Indonesia cenderung masih berpikiran bahwa semakin berat beban yang ditanggung anak atau siswa maka semakin hebat pula anak tersebut. Tapi, benarkah demikian? Sebagai seorang siswa, mendapat beban yang berat hanya membuat tertekan. Seperti ditulis di gambar di atas masa depan rasanya kian hari kian berat saja.

Sering saya baca di beberapa artikel yang menyebutkan bahwa negara-negara yang pendidikannya berhasil itu tidak memberatkan siswanya seperti di Indonesia. Selandia Baru contohnya, dengan prinsip the power of simplicity, siswa hanya belajar 3 mata pelajaran yang diminati saja, tentu 3 mata pelajaran itu dipelajari betul-betul sampai bisa menguasainya. Di Indonesia terbalik, disaat orang hanya belajar beberapa mata pelajaran, namun dia menguasai betul semuanya, orang-orang Indonesia belajar semua mata pelajaran, namun hanya beberapa yang dikuasai. Lalu, jika terus seperti ini akankah sistem pendidikan di Indonesia terus dipertahankan? Jika terus seperti ini mungkin Alm. Chrisye akan marah karena judul lagunya digubah begitu saja menjadi Kisah Kasih(an) di Sekolah.

*Ditulis ketika masih duduk di bangku SMA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun