Mohon tunggu...
Rebecca Viviani
Rebecca Viviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

Hobi dibidang seni tapi mendalami keilmuan Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Signifikansi Rantai Pasok Global bagi Dunia: Studi Kasus Sansi WTO terhadap Indonesia terkait Hilirisasi Nikel

9 Januari 2023   00:13 Diperbarui: 9 Januari 2023   12:59 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada negara yang bisa benar-benar berdiri sendiri dalam kasus ini tidak ada negara yang dewasa ini memproduksi barang-barangnya dengan mandiri, apalagi membahas soal teknologi yang menjadi marak dengan adanya berbagai perkembangan dan juga globalisasi. 

Sebagai contoh kecil, dalam keseharian kita tak jarang dihadapkan atau menemukan barang-barang dengan tulisan made in (luar negeri), tetapi kemudian apakah benar barang tersebut originalitasnya berasal dari negara yang berada di tulisan tersebut ataukah ada bahan atau produksinya bukan dari negara asal itu? Disinilah fenomena mengenai Rantai Pasok Global muncul, banyak kasus seperti baju atau alat yang diklaim oleh negara tertentu ternyata bahan utama nya atau proses produksi (manufaktur) nya tidak diolah oleh negara yang mengklaim itu.

Rantai pasok global dalam ini menjadi jawaban atas kerisauan soal penggunaan dan pengambilan berlebih yang berdampak terhadap suatu sumber daya alam di negara tertentu, atau bisa saja menjadi wadah para produsen mendapatkan barang dengan harga yang murah. 

Tak hanya berdampak pada sektor perdagangan, justru bisnis pun kemudian turut mengambil bagian penting dalam keberlangsungan rantai pasok global. Bagian penting tersebut bisa berupa kerberlangsungan ekonomi negara yang terjamin karena ketersusunan manajemen bisnis yang dapat membantu devisa negara. 

Disisi lain, tetap memberi dampak yang buruk terhadap beberapa sektor di negara-negara kecil atau berkembang. Apalagi keterikatan negara-negara anggota WTO yang mengatur soal kerjasama bisa memicu konflik, terutama di Indonesia yang melakukan hilirisasi terhadap nikel sehingga mengundang amarah dari Uni Eropa akibat pelanggaran kerjasama yang dilakukan Indonesia.

Alasan rantai pasok global menjadi sangat penting dalam proses bisnis dan perdagangan internasional

Terlepas dari keuntungan yang didapatkan negara, adanya dorongan globalisasi terhadap kemajuan teknologi serta informasi kemudian menjadi landasan paling krusial yang dapat menjadi alasan perkembangan rantai pasok global. Sebagai contoh nikel yang diperebutkan berbagai negara karena adanya perencaaan pengembangan mobil listrik yang bahan utamanya adalah nikel. Makanya negara dengan manufaktur berbondong mencari sumber daya tersebut lewat jaringan rantai pasok global. Disisi lain, perkembangan liberalisasi yang menghasilkan pasar bebas juga menjadi alasan lainnya mengapa banyak negara mau memasok barang-barang dan menjualnya ke negara dengan manufaktur yang cukup besar. Adanya rasa ingin menguasai kapital dan memuncaki pasar bebas dalam bidang perdagangan oleh banyak negara pun juga menghasilkan persaingan ketat.

Rantai pasok global hari-hari ini berfungsi menjadi penyeimbang terhadap negara-negara yang punya dan butuh sumber daya alam. Tak hanya persoalan mengenai sumber daya, penekanan terhadap biaya produksi juga dapat dilakukan karena sumber atau bahan utama barang menjadi sangat murah. Sehingga banyak negara berbondong-bondong melakukan kerjasama dengan tujuan memenuhi kepentingan nasional seperti mendapatkan harga sumber daya dengan murah dan tetap bisa memproduksi barang untuk sampai ketangan masyarakat.

Rantai pasok global bisa dijadikan salah satu dari sekian laternatif untuk mencapai kepentingan nasional, karena berbagai kerjasama yang terjalin bisa menguntungkan kedua pihak karena adanya timbal balik yang juga bisa dirasakan baik secara domestik maupun global.

Ada apa dengan sanksi WTO terhadap Indonesia?

Pada tahun 2015 hilirisasi soal nikel berlaku disalah satu perusahaan di Indonesia. Hal ini berlanjut dibeberapa perusahaan lokal, serta adanya dukungan secara langsung oleh Pemerintah Indonesia dengan landasan serta dasar hukum UU Nomor 4 Tahun 2009 terhadap Hilirisasi yang dilaksanakan. Indonesia merasa dengan adanya kebijakan tersebut, akan menjadikan Indonesia maju, bukan hanya memasok barang mentah melainkan hingga menjadikannya barang setengah jadi juga barang jadi. Sebagai bukti banyak investasi asing yang masuk untuk membantu mengolah nikel yang ada. 

Tetapi hal ini tentu saja mengundang kemarahan beberapa negara atau kesemakmuran negara yang ada, seperti contonya Uni Eropa yang kemudian mengajukan sidang panel terhadap pelanggaran Indonesia terhadap regulasi perdagangan internasional. Uni Eropa menilai Indonesia tidak menepati perjanjian, apalagi Uni Eropa yang melakukan wacana soal perancangan mobil listrik yang bahan utamanya adalah nikel. Uni Eropa kemudian tidak menerima hilirisasi yang dilakukan Indonesia dan mengajukan itu ke WTO untuk diproses. Segera setelahnya Indonesia dijatuhi sanksi dan harus membayar sejumlah besar yang sebagai bentuk denda. Mengingat adanya kepentingan, Indonesia juga tetap mempertahankan keinginan mereka untuk melakukan hilirasasi karena sudah cukup lama bahan tambang di Indonesia diambil dan hal tersebut dinilai tak menguntungkan pihak Indonesia. Pertahanan yang dilakukan Indonesia adalah dalam bentuk tidak memperdulikan sanksi yang diberikan WTO dan tetap mengajukan banding yang berhasil masuk dalam antrian proses pada Desember lalu, serta tetap melaksanakan kebijakan soal penghentian ekspor nikel mentah. 

Beberapa sumber mengatakan bahwa pasca globalisasi dampak yang memungkinkan terjadi adalah rantai pasok global pasti akan bersinggungan dengan lingkungan. Hal ini disebabkan karena sekarang transfer atau distribusi barang banyak yang mengutamakan barang dasar untuk membuat suatu teknologi. Sehingga pastinya manufaktur berkembang, apalagi perkembangan itu sukar dihentikan sekaligus sukar diatasi. WTO bukan sesuatu yang mampu menahan perputaran kompleks dan rumit aktivitas rantai pasok global, apalagi regulasi yang dihasilkan WTO seringkali bersinggungan dengan kegiatan rantai pasok serta keberlangsungan aktivitas bisnis dan perdagangan. Hal ini menjadi kelemahan WTO, sehingga memungkinkan Indonesia bisa mengajukan banding terhadap tuntutan Uni Eropa. Apalagi permasalahan kompleks yang muncul di Indonesia terjadi akibat adanya ekploitasi terhadap sumber daya yang berada di wilayah bagian Indonesia. 

Akan tetapi tetap saja langkah yang diambil Indonesia kurang begitu tepat mengingat situasi dan kondisi yang melanda beberapa tahun terakhir. Indonesia memang mau mengambil kebijakan hilirisasi sebagai penyelesaian masalah atas ekspolitiasi nikel dan barang tambang lainnya dan pemenuhan kepentingan nasional untuk menjadi negara maju, akan tetapi penerapan yang dilakukan Indonesia mengalami kesulitan karena 3 hal, yaitu kapital, manufaktur serta teknologi yang tidak dikuasai oleh Indonesia. Sehingga penetapan kebijakan ini dinilai kurang efektif, mengingat sanksi dari WTO juga cukup besar dan kemudian Indonesia pun turut mengajukan banding terhadap bahan tambang lain yang memperpanjang permasalahan. Apalagi strategi yang diterapkan harus tepat agar Indonesia tidak kian merugi. Terutama tahun ini prediksi soal Resesi terhadap negara maju juga pasti berimbas pada negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. 

Refrensi

APBI-ICMA ; East Asia Forum

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun