Penolakan upaya negosiasi oleh Ukraina ini salah satunya dipicu oleh otoritas Rusia dan proksi mereka di empat wilayah Ukraina yaitu Donetsk timur dan Luhansk, Zaporizhzhia dan Kherson selatan, mengumumkan hasil referendum lima hari untuk bergabung dengan Rusia. Dimana referendum ini prosesnya sama sekali tidak diketahui oleh pihak Ukraina secara transparan dan hanya diberi tahu hasil akhirnya saja.Â
Referendum ini tentunya mendapat kecaman dari berbagai pihak seperti, NATO, Jerman, Prancis, Amerika Serikat, maupun Uni Eropa. Namun Presiden Vladimir Putin tetap tidak goyah. Hingga pada hari Jumat (30/09/2022), di tengah kontroversi yang ada, Putin tetap menandatangani perjanjian untuk "mencaplok" empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Dengan gagalnya upaya Rusia untuk menarik kembali Ukraina ke meja perundingan untuk bernegosiasi, hal tersebut menyebabkan Rusia akan kembali melancarkan invasinya ke Ukraina. Dilansir dari ucapan juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, yang menyebut bahwa invasi Rusia ke Ukraina atau yang disebut "operasi militer khusus" ini akan terus berlanjut karena Kiev enggan kembali ke meja perundingan. Hasil referendum yang digelar oleh Rusia dan memang merugikan Ukraina ini semakin membuat perang yang terjadi di antara dua negara ini semakin sulit mencapai kata damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H