#DidiekHartantyoxKompasiana
#MendidiekJadiLebihBaik
KAI – Siapa yang tidak kenal dengan Didiek Hartantyo sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia ( Persero)?
Dibalik garis wajah garang rupanya tangan dingin yang dimiliki terbukti menciptakan berbagai Inovasi dalam industri per kereta apian Indonesia.
“Uniknya Inovasi nya mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi mayoritas 68% customer milenial”.
Berikut segudang gebrakan Inovasi yang dilahirkan oleh Didiek Hartantyo selama jabatanya sejak 2021 di tengah pendemi Covid 2019 dengan semboyan melayani lebih cepat dan lebih baik:
- Percepatan Waktu Tempuh 14 Kereta Api Utama
PT KAI di bawah kepemimpinan Didiek Hartantyo inisiatif tinggi melakukan perbaikan prasarana dan infrastruktur sehingga jarak tempuh untuk KA jarak jauh dampaknya bermanfaat sekali untuk customer milenial seperti saya ini, yang memerlukan kecepatan dan kemudahan menggunakan layanan akses digitalisasi.
Sejak 24 September 2021, terdapat 14 perjalanan KA dengan percepatan waktu tempuh di berbagai titik rute perjalanan jarak jauh: KA Argo Bromo Anggrek (Gambir – Surabaya Pasar Turi pp) 8 jam 30 menit >> 8 jam 10 menit. KA Argo Wilis (Bandung – Surabaya Gubeng pp) 10 jam 43 menit >> 9 jam 55 menit. KA Argo Lawu (Gambir – Solo Balapan pp) 8 jam >> 7 jam, dan KA Taksaka (Gambir – Yogyakarta pp) 7 jam >> 6 jam.
- Memaksimalkan "Self Experience" Untuk Penumpang KA Jarak Jauh
Bisa menyantap makanan yang biasa kita beli di Kereta Api Sebagian besar penumpang sudah biasa. Namun, apa jadinya apabila setiap penumpang diberikan akses untuk terjun langsung melihat Live Cooking oleh Chef Handal KAI?
Semua Penumpang bisa mengetahui bagaimana membuat nasi goreng yang renyah, platting selat solo agar terlihat fresh dan menarik atau nasi rames ayam serundeng yang empuk? Sehingga kita tidak ragu untuk memesan 3 menu favorit KA tersebut di ruang restorasi yang letaknya berada di antara Gerbong Eksekutif 1 dan Premium Ekonomi 4.
"Namun, untuk layanan Live Cooking hanya dapat dijumpai di KA Argo Lawu, Argo Dwipangga, Taksaka, dan Argo Wilis".
Agar Self Experience bagi seluruh penumpang dapat optimal, PT KAI menyediakan Free Wifi untuk 6 kereta jarak jauh yaitu Taksaka (Jakarta-Yogyakarta), Argo Lawu (Jakarta-Solo), Argo Bromo Anggrek (Jakarta-Surabaya), Argo Wilis (Surabaya-Bandung), Argo Parahyangan (Jakarta-Bandung), dan Argo Dwipangga (Jakarta-Solo).
- Layanan First Mile - Last Mile Kolaborasi KAI X Blue Bird
Melalui Kerjasama menguntungkan yang dilakukan oleh PT KAI dan Blue Bird, kita para masyarakat dimudahkan melakukan pemesanan tiket kereta api yang dilakukan dengan aplikasi KAI Access dapat menambahkan layanan taksi Bluebird sebelum melakukan payment.
Keberlanjutan Kerjasama dengan Bluebird ini mencakup layanan First Mile yaitu transportasi penjemputan dari lokasi awal ke stasiun keberangkatan dan Last Mile dari stasiun kedatangan hingga ke lokasi tujuan.
Adanya layanan First Mile dapat meningkatkan end to end aksesibilitas, kemudahan, kenyamanan bagi masyarakat dan ualitas layanan transportasi darat melalui transformasi digitalisasi, tutur Didiek Hartantyo selaku Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero).
- Memperluas jangkauan dengan peningkatan Infrastruktur
Sejak pendemi 2020 -2021 silam, Didiek Hartantyo melakukan recovery cepat dengan memperluas jangkauan pertumbuahan ekonomi di Moda transportasi darat melalui kolaborasi dengan moda transportasi lain.
Salah satu contohnya sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa Kolaborasi Blue Bird dengan KAI memudahkan penumpang dari rumah ke Stasiun menggunakan Blue Bird, sehinggal hal ini dapat mengurangi resiko keterlambatan penumpang tiba di stasiun.
PT KAI juga berintegrasi dengan 2 BUMN lainnya yaitu Pelindo dan POS Indonesia, mengintegrasikan infrastruktur logistik antara pelabuhan, kereta api, dan angkutan darat dan layanan logistik secara end to end kepada pelanggan, agar biaya logistik dapat terkendali.
Pengembangan dan Inovasi Aplikasi KAI Access
Masyarakat dimudahkan untuk mengakses langsung jadwal real time keberangkatan tiap Kereta Api yang diinginkannya. Sejak akhir masa jabatan DIRUT KAI Ignasius Jonan (2014) dilanjutkan Edi Sukmoro hingga saat ini Didiek Hartantyo, aplikasi KAI Access mengalami perkembangan yang pesat.
Sebenarnya KAI Access ini pertama kali diluncurkan pada 2014 oleh PT KAI untuk memudahkan calon penumpang melalukan pemesanan tiket secara daring, tanpa perlu ke loket stasiun terdekat. Namun pada awal peluncuran, KAI Access hanya terbatas untuk pemesanan tiket dan pengecekan jadwal kereta.
“Lalu apa bedanya KAI Access Versi Lama dengan Versi Baru?”
- Versi Lama >> tampilan fiturnya masih sederhana dan cenderung lebih focus pada kebutuhan dasar pemesanan tiket, pengecekan jadwal kereta antar stasiun baik KA Lokal maupun KA antar kota dan tidak ada tambahan opsi personalisasi atau integrasi layanan lain.
- Versi Baru >> Aplikasi KAI Access mengalami update ke versi baru pada akhir tahun 2019. Fokus utama pembaharuan ke versi baru terletak peningkatan fitur yang mudah dilihat juga digunakan oleh calon penumpang.
- Desain antarmuka Versi Baru yang lebih tertata rapi, otomatis dalam melakukan pemesanan tiket dan layanan lainnya, seperti: pemesanan LRT, Commuter line di berbagai kota yang terintegrasi dengan layanan Commuter untuk Jabodetabek, Yogyakarta dan Solo, Bandung Raya, Surabaya-Sidoarjo-Bangil.
Tak Lupa pada KAI Access Versi baru memudahkan pekerja seperti saya ini dalam proses pemesanan LRT, pembelian pulsa dan paket data yang dibutuhkan setiap bulan hingga melakukan Top-up saldo langsung atau Scan di Minimarket terdekat yang bekerja sama dengan PT KAI.
Sumber: Artificial Intelligence
Menengok KA Majapahit New Generation Anti Adu Dengkul
Saya sangat tertarik membahas KA Majapahit Kelas Ekonomi ini, karena dengan harga 350ribu-an saja, kita sudah bisa merasakan hidup mewah ½ hari dengan KA Majapahit New Generation. Tentu saja perbedaanya sangat signifikan antara KA Majapahit model lama dengan model baru.
History Peluncuran KA Majapahit
Kereta Api kelas Ekonomi ini pertama kali diperkenalkan ke publik pada 7 Agustus 2012 oleh KAI. Dirancang atas dasar untuk pelayanan kepada calon penumpang dengan rute Jakarta Pasar Senen-Malang yang menjadi salah rute padat.
KA Majapahit ini sempat vakum dan hanya beroperasi bila dibutuhkan. Akibat Pendemi Covid-19 yang membuat omzet dunia kereta api merosot.
25 Maret 2024, layanan KA Majapahit diaktifkan Kembali dengan layanan yang sangat upgrade drastis. Pada KA Majapahit lama, menggunakan kursi tegak sehingga tidak fleksibel dan jarak antar kursi relative sempit dengan ruang kaki.
Kelebihan Fitur-fitur Pada KA Majapahit NEW GENERATION
- Kursi di KA Majapahit New Generation tidak dibuat berhadapan adu dengkul, dilengkapi dengan Arm Rest dan Food Rest pada setiap seat. Tidak lupa setiap seat dilengkapi USB Port Charger, Stop Kontak, Revolving seat (untuk memutar arah kursi)dan Reclining seat ( untuk menyandarkan kursi) dengan total 72 seat menggunakan captain seat.
- Ruang Restorasi KA Majapahit New Generation dibuat Luxury dengan ukiran batik pada tiap seat dan bordering tiap seat. Didominasi oleh warna Coklat, Krem yang notabene dikenal sebagai warna yang chic dan elegan, dilengkapi dengan fasilitas Musholla yang dapat diisi 1 orang secara bergantian saat ibadah. Berbeda dengan Restorasi Old Generation yang seatnya sempit, terbatas, cahaya cenderung gelap dan belum dilengkapi Ruang Musholla.
Sumber: KAI 121 - Untuk Toiletnya, di bagian sisi samping dilapisi lampu kuning sebagai pemberi kesan mewah , closet duduk dan wastafel berbahan Stainless steel untuk menghindari kesan kotor dan jorok. Lalu disediakan meja ganti popok bayi bagi penumpang yang membawa bayi atau anak.
- Automatic Door and AI Screen, Untuk pintu setiap gerbong, entering door, exit door sudah menggunakan tombol otomatis sehinggal tidak perlu ditarik manual seperti KA Majapahit Old Generation. Tidak lupa di setiap gerbong dilengkapi AI Screen yang memudahkan penumpang mengetahui informasi tiap pemberhentian stasiun, lokasi asal dan tiba beserta jam nya.
Sumber: KAI 121
Kesimpulan > KA Majapahit New Generation Kelas Economy ini sangat maju perkembangannya, mengikuti AI Technology dan penulis berharap agar Air Conditioning dapat dingin Kembali. Karena semakin mendekati Jakarta, suasana di dalam kereta terasa panas tidak dingin. Selain itu, untuk Feet Rest dibiarkan terbuka seperti KA Jayabaya, agar kaki dapat di selonjorkan dengan nyaman (**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
