Minggu(16/10), Mahasiswa dan mahasiswi Univ 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan kegiatan KKN di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pada KKN kali ini kampus merah putih ini memiliki Program Proyek Desa yang dilaksanakan di 2 Desa yang ada di Blitar, yaitu Desa Minggirsari dan Desa Papungan.Disini penulis ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan KKN di Desa Papungan. Terdapat 4 program yang sudah dirancang untuk Desa Papungan, yaitu :
1. Pengelolaan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa)
2. Digitalisasi pemasaean UMKM
3. Penggunaan nutrisi untuk pertanian, peternakan dan perikanan
4. Peningkatan ekonomi ikan muajer
Pada kegiatan KKN Proyek di Desa Papungan, penulis difokuskan pada kegiatan Pengelolaan BUMDES. Singkat cerita sebelum terbentuknya BUMDES, desa ini menjalankan sistem simpan pinjam (bukan koperasi) yang kemudian diberhentikan dan dimulai lagi dengan lembaga baru yang dinamai BUMDES. BUMDES sendiri didirikin dengan harapan bisa menjadi pintu ekonomi masyarakat Desa Papungan. BUMDES di Desa Papungan merupakan salah satu lembaga desa yang dinilai aktif dan sudah berdiri sejak 2019. Ada beberapa unit usaha yang dimiliki oleh lembaga ini, yaitu BumdesMart dan Usaha Angkringan Kampoeng Moedjair.
Untuk tahap selanjutnya, BUMDES akan menjalankan unit baru lagi yaitu Koperasi. Diharapkan dengan adanya koperasi ini masyarakat desa bisa lebih seribg menjalin hubungan dan berpartisipasi dengan lembaga yang dimiliki oleh Desa Papungan ini.
Seperti halnya dengan lembaga usaha yang ada, tiap lembaga pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. BUMDES sendiri menyadari tentang kekurangan yang dimilikinya, seperti kurangnya komitmen antara lembaga dan pengurus, kurangnya komunikasi antar pengurus, kurangnya keterbukaan satu sama lain, dan kurangnya sumber daya manusia yang memadai. Maka dari itu Pak Kades/Pak Lurah Desa Papungan sudah menargetkan bahwa di awal tahun depan mereka akan membenahi struktural / pengurus lembaga dan akan lebih berusaha untuk membenahi lembaga desa ini dengan merekrut pakar-pakar yang sudah ahli untuk membantu kelancaran dan kelangsungan lembaga desa dan bisa membuahkan hasil.
Sebagai contoh bagi lembaga-lembaga lain yang akan atau sedang dibentuk, alangkah baiknya penuhi atau cukupkan sumber daya manusianya terlebih dahulu, bangun komitmen dengan sungguh-sunggu, buat rencana sematang mungkin, mengenal / paham dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H