Mohon tunggu...
Rey_kaffa
Rey_kaffa Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Artikel Ekonomi, Bisnis, Berita, zodiak & Event #kompasiana

Mau brand usahamu di jadikan artikel yang baik untuk Branding, Promotion dan juga #SEO - Hub 0882-1208-6742 // harga murah //

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibu adalah Tempat Satu-satunya Belajar Layaknya Bersekolah Tanpa Biaya dan Tanpa Ijazah

21 November 2020   06:18 Diperbarui: 21 November 2020   06:30 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta, 21 November 2020

Beberapa hari lagi, kita akan memasuki bulan Desember dan bulan terakhir di tahun 2020. Ada banyak sekali masalah yang kita hadapi, dari pandemi Covid-19 hingga masalah pribadi masing-masing. Namun, tidak hanya masalah yang pastinya kita hadapi di tahun 2020. Tapi, pasti ada aja hikmah dibalik dari setiap masalah. Ada yang mendapatkan kebahagiaan, mendapatkan kembali waktu berkumpul bersama keluarga. Hingga, mendapatkan hal hal positif lainnya. 

Ingatkah kalian ada peringatan apa di bulan desember?

Selain ada peringatan hari besar umat kristiani, dan malam tahun baru, ada yang special di bulan Desember mendatang. Dimana, setiap tanggal 22 Desember akan ada peringatan hari Ibu nasional. 

Apa yang akan kalian siapkan untuk hari ibu tahun ini? Apakah kalian akan menyiapkan sesuatu yang special atau kalian memiliki cara kalian sendiri? Aku harap apapun yang kalian lakukan itu, dapat membuat bahagia hati ibu kalian. 

Bicara soal sosok ibu, apa sih definisi ibu menurut kalian? Sosok yang baik? atau sosok yang special? 

Oke, apapun itu, aku berharap kalian mampu mendefinisikan sosok ibu sebagai sosok yang terbaik untuk diri kalian. 

Namun, jika ada yang bertanya kepadaku, mengenai sosok ibu itu seperti apa? Aku akan menjawab dengan jawaban Ibu adalah Sosok Sekolah Bagiku. Ibu adalah sekolah pertama buatku. Karena dari ibu aku banyak belajar dan mendapatkan ilmu yang bisa kubawa hingga saat ini.

Ya, ibu sekolah pertamaku. 

Pasti kalian bertanya-tanya mengapa aku mengibaratkan sosok ibu seperti sekolah. 

Aku akan menjelaskan hal ini. 

Sebenarnya ada banyak hal yang ingin ku tuliskan disini. Namun, mungkin 7 hal ini sudah dapat mewakili jawaban atas pertanyaan mengapa ibu sekolah pertamaku. 

1. Dari ibu aku belajar bahasa

Apakah kalian sadar bahwa kita terlahir hanya bisa menangis dan tersenyum. Dan mengapa setelah berusia 1 tahun lebih, kita dapat secara outodidak berbicara dengan bahasa yang sama dengan bahasa ibu kita. 

Itu, bukan hanya sekedar outodidak atau secara pribadi kita bisa berbicara dengan bahasa yang sama dengan sosok ibu. Melainkan, ibu yang biasa menggendong kita sambil mengajak berbicara tanpa sadar tengah mengajarkan kita bahasa yang ia gunakan sehari hari.

2. Dari ibu aku belajar arti perjuangan

Sosok ibu yang mengandung 9 bulan dengan kondisi perut membesar, menopang bobot janin dalam kandungan dengan kondisi mual, pusing, tak enak badan dan untuk tidur pun sulit serta menahan sakit yang begitu berat saat melahirkan kita merupakan sebuah arti perjuangan yang luar biasa. Bahkan, ia mampu tetap tersenyum saat menggendong kita untuk pertama kalinya. Bukankah, dari itu kita sudah belajar soal perjuangan hidup.

3. Dari ibu aku bisa melakukan segalanya.

Sosok ibu yang bisa merapihkan rumah, mencuci baju, memasak serta melakukan segala pekerjaan rumah. Membuat aku bisa melakukan hal itu juga. Hanya dengan melakukan hal hal yang benar, ibu mengajarkan kita tentang sesuatu hal tanpa mendikte atau dengan kata lain ibu mengajarkan hal baru dengan caranya. 

4. Ibu mengajarkan ku soal cinta, kasih serta rasa sayang.

Pernah kah kalian melihat ibu kalian tersenyum, mengusap kepala kalian dengan jemari tangannya. Jika pernah, kalian akan merasakan kasih sayang yang begitu tulus dari seorang ibu. 

5. Dari ibu aku belajar pengorbanan

Selain rela berkorban untuk hidupnya saat melahirkan. Sosok ibu yang memikirkan masa depan anak dan rela untuk tidak pisah dengan sosok ayah hanya demi seorang anak. Mengajarkan ku bahwa hati seorang ibu rela berkorban, hanya untuk melihat anaknya tidak bersedih.

6. Sebelum bersekolah, ibu sudah mengajarkan ku tentang ilmu dasar disekolah.

Pernahkah kalian mendengar ibu kalian membaca dongeng atau menyuruhmu mengikuti dirinya yang sedang mengeja huruf alfabet. A, B, C dan seterusnya. Atau mengajarkan berhitung dengan lagu 1+1 = 2. Atau bahkan dieja cara berhitung, 1, 2, 3 dan seterusnya. Itu adalah cara ibu mengajarkan kita tentang ilmu disekolah. 

7. Dari ibu aku belajar agama, adat istiadat, dan rasa ikhlas.

Sadar atau tidak, agama yang kita anut saat ini adalah agama dari kedua orang tua kita. Ibu adalah sosok yang selalu mengingatkan kita soal ibadah dan kepercayaan terhadap Tuhan. Ibu juga mengajarkan kita soal kebiasaan, tata cara, serta adat istiadat yang ada disekitar kita. Ibu juga yang mengajarkan kita soal rasa ikhlas. Ikhlas dalam mengahadapi cobaan. Bahkan, sesulit apapun masalh itu. 

Mungkin ke 7 hal diatas belumlah semua yang bisa mewakili kehebatan ibu dalam menjadi sosok ibu sekolah pertamaku. Namun, aku percaya. Bahwa ibu adalah satu satunya sosok yang menjadi guru terbaik dalam hidup, menjadi tempatku belajar layaknya sekolah, tanpa perlu biaya tanpa ada ija,ah didalamnya. 

Jadi, bahagiakan lah ibu kalian selama mereka masih hidup. Ingat, semua yang bisa kau lakukan hari ini semua berawal dari pengajaran ibumu. Karena beliau adalah sosok yang luar biasa yang tak dapat kau bayar dengan apapun. 

Pelihara lah dia, kasihilah dia, sebagai mana dia mengasihimu kala itu. Bahkan, aku sangat percaya sebesar apapun kau saat ini. Dirimu akan tetap menjadi prioritasnya dalam hidupnya. 

Aku hanya berharap, semoga kita termasuk yang dapat membahagiakan sosok ibu dan membuatnya tersenyum serta dapat membuatnya berkata " ibu bangga dengan mu nak ". 

Selamat hari ibu untuk semua ibu di seluruh dunia di bulan Desember ini. Walau sesungguhnya, tak perlu menunggu hari ibu, untuk melakukan hal baik untuk sosok ibu yang luar biasa.

Dan terimakasih ibu, untuk menjadi guru pertamaku. Karena ibu sekolah pertamaku. Dan karena mu aku mampu menjadi diriku serta berkatmu aku mampu melakukan semua hal yang biasa kau lakukan.

Terima kasih

Ibu sekolah pertamaku

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun