Pola ini sangat penting dipedomani agar pada saat proses penulisan tetap pada arah ide tulisan yang diangkat. Tahap ini bisa mulai disusun berbarengan dengan tahap pencarian informasi.
Tips, dalam hal penyusunan pola tentunya tidak ada aturan bakunya, yang ada hanya selera dan gaya penulis saja.
Writing.
Perumusan judul pada prinsipnya boleh menggunakan rumus "kontroversial-aktual-berguna" agar menarik minat pembaca. Dan tentu saja hal terpentingnya adalah "menulis dengan gaya dan bahasa sendiri" dengan berpedoman pada pola yang telah dibuat, percaya pada kemampuan sendiri dan yang terpenting hindari praktik plagiarisme.Â
Agar lebih mudah dalam tahap ini, tentu saja kita harus terlebih dahulu menguasai betul materi yang ingin dibahas dalam tulisan. Karena menulis adalah berpikir, maka pada prinsipnya menulis adalah kegiatan mengolah pikiran. Pedoman dasar lainnya yang harus dipegang dalam menulis adalah teknik dasar penulisan yaitu rumus "5W1H" (what, who, why, where, when, how) dan mulailah menulis.
Selesaikan saja dulu tulisannya. Jangan pikirkan dulu apakah tulisan itu sudah baik atau kurang. Jangan melihat ke belakang dulu sebelum tulisannya selesai dan tetaplah melihat ke depan mengikuti pola yang ada. (Baca juga:Menulislah Apa yang Ada Dalam Pikiranmu, Bukan Apa Yang Orang Lain Pikirkan.)
Tips, cobalah cari waktu menulis pada saat kondisi raga dan pikiran sedang tenang agar kegiatan pengolahan pikiran berjalan dengan optimal.
Inkubasi.
Inkubasi memiliki makna pengeraman, artinya mendiamkan terlebih dahulu tulisan yang telah selesai untuk beberapa saat atau bahkan beberapa hari karena otak juga perlu diistirahatkan. Masa ini, bisa digunakan untuk mencari suatu ide tambahan agar lebih memperkaya isi tulisan.
The Art of Writing is Rewriting.
Setelah tulisan rampung dan masa inkubasi dirasa cukup, kegiatan menulis tidak serta merta berakhir. Agar tulisan menjadi lebih berkualitas dan lebih matang, maka menulis juga perlu berseni dan "seninya menulis adalah menulis kembali".