Di tengah riuh gemerlap bintang-bintang,
Aku berteduh dari gaduh gemercik bincang-bincang.
Di saat yang bersamaan,
Aku tersesat sendirian.
Ada yg lupa caranya berkabar, hingga tak ada suara yg terdengar.
Ada yg lupa caranya melupakan, hingga senantiasa terjebak kenangan.
Bahkan ada yang sampai lupa rasa, tak ada yang peduli sepertinya.
Kehilangan kata dan rasa, sialnya.
Aku masih saja menunggu sebuah nama yang semu.
Menunggu tanpa jemu,
meski tak kunjung berakhir temu.
Hari ini mencari siapa?
"Oh tidak.. Tidak apa apa"
Berusaha menyembunyikan.
Berlagak seakan-akan.
Lantas, Aku hanya berselimut dari candu biru yang menyergap batin.
Menghangatkan rindu yang selalu dingin.
Biru adalah sebuah jawaban,
bahwa setiap candu selalu punya alasan.
Kalut. Yasudah aku diam saja.
-Reza Paradisa