Wuhan, (28/08/2024) - Banyak mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di berbagai universitas di Wuhan, Tiongkok, menghadapi kendala dalam mempublikasikan karya ilmiah mereka di jurnal internasional bereputasi. Menurut hasil observasi tim pengabdian, sekitar 70% mahasiswa Indonesia di Wuhan kesulitan menembus jurnal internasional. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengalaman dalam menulis artikel ilmiah, serta kompleksitas persyaratan publikasi di jurnal-jurnal bereputasi. Melihat permasalahan ini, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas yang diketuai oleh Muhammad Aris Ichwanto, S.Pd., M.A, Ph.D menginisiasi program pelatihan dan pendampingan khusus untuk mahasiswa Indonesia di Wuhan. Kegiatan ini dilakuakan melalui Skema Pengabdian Kemitraan Luar Negeri (PKLN).
Pelatihan penulisan artikel jurnal internasional terindeks menyasar mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di berbagai tingkatan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa Indonesia dalam menulis artikel ilmiah, mulai dari pemilihan topik, pengolahan data, hingga teknik penulisan yang baik. Pelatihan yang diberikan meliputi berbagai materi, seperti:
- Penulisan artikel ilmiah: Struktur artikel, gaya penulisan, dan pemilihan bahasa yang tepat.
- Pengolahan data: Teknik pengolahan data yang sesuai dengan bidang studi.
- Pemilihan jurnal: Cara memilih jurnal yang relevan dan bereputasi baik.
- Menjawab pertanyaan reviewer: Strategi untuk menanggapi komentar dan revisi dari reviewer.
Selain pelatihan, tim pengabdian juga memberikan pendampingan secara intensif kepada mahasiswa, baik secara online maupun offline. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas publikasi mahasiswa Indonesia, sehingga dapat mempercepat penyelesaian studi dan meningkatkan reputasi mahasiswa Indonesia di kancah internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H